Loreng Ciptakan Universe “Santuari” dengan Crypto Art
Dunia virtual penuh makhluk biomekanis buatan interdisciplinary artist asal Yogyakarta.
NFT tidak hanya mendemokratisasi seni, namun juga memungkinkan terbentuknya kemungkinan-kemungkinan baru yang diciptakan oleh imajinasi seniman. Salah satunya adalah Loreng, interdisciplinary artist dari Yogyakarta yang membangun sebuah dunia virtual bernama “Santuari”.
Karena ini semua baru tahapan awal, medium digital dan experience secara virtual ngasih gue kebebasan buat ngeruntuhin batasan teknologi yang tradisional saat ini.
Melalui 6 crypto art yang tersedia dalam bentuk NFT, Loreng menggabungkan format digital baru dengan praktik tradisional. Dengan gagasan neo-animisme dan desain biomekanis, seniman bernama asli Thobie Buntaran ini menciptakan perjalanan audio-visual naratif non-linear. Crypto art pertamanya, ‘The Holy Pilgrimage to Santuari’ menjadi prolog yang memperkenalkan Santuari sebagai dunia virtual “24/7 chaotic beauty”.
View this post on Instagram
Karya berikutnya adalah ‘The November Long Chair: First Prototype’ dan ‘The November Long Chair’. Instalasi furnitur biomekanis yang menyerupai dwarf scorpion ‘Liocheles Waigiensis’ ini juga merupakan bagian dari universe Santuari yang diperkenalkan oleh Loreng “pada tahun 3020”.
Karya lainnya dari Loreng, ‘The Motopanser Monochromatic Metamorph Collection’ juga menampilkan sekelompok makhluk biomekanis: Monochromatic Motopanser B3020 GEN Alpha Variant; Deconstructed Tiger Risban; Kobra Turbo Table; dan Pari Manta Seater. Makhluk Santuari terakhir yang diperkenalkan adalah Reservoir Chair, melalui karya ‘Fantastic Nocturnal Exhibition of Reservoir Chair’ yang tersedia dalam versi animasi loop berdurasi 20 detik dan still image.
View this post on Instagram
Versi still image dari ‘Fantastic Nocturnal Exhibition of Reservoir Chair’ masih tersedia dalam pelelangan di Foundation dengan harga awal 0.25 ETH (sekitar 11,8 juta IDR). Kelima karya lainnya sudah terjual dengan harga 0.20-0.385 ETH (sekitar 9,5-18,3 juta IDR).
Baca juga berita lainnya seputar seni:
