Hauser & Wirth Umumkan Rencana Membuka Galeri Pertamanya di Italia
Bersemayam di dalam istana neo-Gotik bersejarah tepi laut Palermo.
Ringkasan
- Mega-galeri asal Swiss Hauser & Wirth akan membuka lokasi ke-18 miliknya di Palermo, Sisilia
- Galeri terbaru ini akan berlokasi di dalam Palazzo Forcella De Seta yang bersejarah, salah satu ruang seni bergengsi di kota tersebut
Hauser & Wirth telah mengumumkan rencana ekspansi ke kawasan Mediterania melalui pembukaan galeri baru di Palermo, Sisilia. Menjadi lokasi ke-18 bagi raksasa dunia seni ini, galeri tersebut juga menandai langkah permanen perdana mereka di Italia.
Galeri baru ini akan hadir di dalam Palazzo Forcella De Seta yang sarat sejarah, sebuah bangunan neo-Gothic ikonik yang menghadap tepi laut Palermo. Dibangun pada pertengahan abad ke-19 untuk Marquis Forcella, istana ini pernah menjadi rumah bagi Galleria Mediterranea, galeri seni privat pertama di kota tersebut, dari tahun 1937 hingga 1940, kemudian beralih menjadi arena judi pada era 1950-an dan kantor Administrative Justice Council. Dalam beberapa tahun terakhir, palazzo ini juga menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan biennial Manifesta 12 pada 2018.
Presiden Hauser & Wirth, Iwan Wirth, mengonfirmasi akuisisi tersebut pekan lalu, menyebut proyek ini sebagai komitmen sekaligus di bidang seni dan arsitektur. “Merupakan sebuah kehormatan dan privilese mendapatkan kesempatan untuk memulihkan sebuah kawasan dengan makna dan keindahan sedalam ini,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa galeri tersebut bertujuan untuk membangun “destinasi seni baru di sebuah tempat yang selama berabad-abad dikenal sebagai ruang pertukaran budaya.”
Menurut informasi awal, sekitar 21.000 kaki persegi area bangunan telah ditawarkan ke pasar, termasuk lantai utama — yang segera disulap menjadi ruang pameran utama — beserta dua sayap bangunan dan satu struktur terpisah yang disiapkan untuk area kantor.
Meski jadwal program lengkap dan rencana renovasi belum diumumkan, proyek Palermo ini melanjutkan langkah mega-galeri kontemporer tersebut dalam mengembangkan situs-situs budaya bersejarah, setelah inisiatif serupa di Somerset, Inggris, Menorca, Spanyol, dan pusat kota Los Angeles.
















