Potato Head Studios Menawarkan Paket Wisata yang Mengedepankan Sustainability, Cultural Immersion, dan Seni

Potato Head kembali menawarkan pengalaman baru lewat Potato Head Studios yang akan dibuka pada tanggal 15 Juli mendatang. Space ini merupakan bagian dari Desa Potato Head yang dirancang bersama David Gianotten dari OMA, perusahaan arsitektur Belanda yang didirikan oleh Rem Koolhas.

Berada di pusat Desa, Potato Head Studios menghadirkan berbagai space yang mengusung tema sustainability, cultural immersion, dan seni dengan struktur bangunan yang terbuat dari material sustainable buatan lokal, serta pernak-pernik keramik, tekstil, dan interior yang dibuat oleh pengrajin Bali. Terdapat dua pilihan untuk menginap, yaitu menjadi tamu jangka pendek atau mengikuti program residensi untuk sama-sama merasakan kultur setempat dengan berbagai kenyamanan seperti suasana Pantai Petitenget, co-working space, private office yang terhubung dengan kamar, private conference room, serta fasilitas lainnya.

Potato Head Studios juga dilengkapi dengan berbagai ruang kreatif seperti Sustainism Lab yang menawarkan workshop bertema sustainability untuk anak-anak dan dewasa, ampitheater yang menampilkan kesenian modern dan tradisional, Headstream yang menyiarkan talks serta program musik lokal selama 12 jam sehari, hingga perpustakaan sekaligus listening lounge dan co-working center, Studio Eksotika. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai aktivitas mulai dari beach cleaning, yoga, sampai belajar bertani bersama Sweet Potato Project. Berbagai sajian kuliner tersedia di Beach Club, Pizza Garden, Kaum, Ijen, dan Tanaman mulai September tahun ini.

Potato Head menerapkan protokol kesehatan dan keamanan ketat sesuai standar WHO, menyediakan layanan dokter yang siap menangani kebutuhan 24/7, dan fasilitas tes PCR in-house.

Harga short-term stay dibuka mulai dari 2,5 juta IDR per malam dan residensi long-term mulai 35 juta IDR per bulan. Cek website Potato Head Studios untuk info selengkapnya.