Membahas Pentingnya Personal Branding sebagai Seorang Atlet bareng Marc Klok
Dari naturalisasi, juara, hingga fokusnya di luar lapangan.
Marc Klok adalah salah satu nama paling bersinar di persepakbolaan tanah air dalam beberapa tahun terakhir. Pemain kelahiran Amsterdam tahun 1993 ini mengawali karirnya di sejumlah klub sepakbola Eropa, seperti Jong FC Utrecht, Skotlandia Ross County, Cherno More Varna, Oldham Athletic, hingga Dundee di mana ia sempat menorehkan sejarah lewat satu piala Bulgaria dan satu Supercup Bulgaria. Setelah berlaga di Eropa, Klok memulai debutnya di liga Indonesia dengan bergabung ke PSM Makassar pada tahun 2017, hingga akhirnya resmi bermain sebagai gelandang tengah Persija dan memenangkan piala Menpora 2021 sebagai ‘Man of the Match’ di babak final.
Kecintaannnya terhadap Indonesia dibuktikan saat dirinya pindah kewarganegaraan pada akhir tahun 2020. Niatnya berjuang demi majunya sepakbola tanah air bersama timnas menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh supporter sepakbola Indonesia. HYPEBEAST Indonesia berbincang bersama Marc Klok untuk membahas sisi dalam dan luar lapangan, soalnya fokusnya saat ini, pentingnya personal branding sebagai seorang atlet, dan bagaimana ia melihat sepak bola tanah air kedepannya.
Interview ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
HB: Kapan pertama kali lo sadar kalau bola adalah jalan hidup lo?
MK: Kayaknya dari lahir deh hahaha. Bahkan kata pertama gue dulu adalah bola sebelum gue bisa nyebut ‘mom’ and ‘dad.’ Gue mulai main di dalam rumah sampai ke jalanan. Gue udah tahu kalau bola adalah passion gue dari kecil. Apapun yang terjadi gue harus bisa ‘make it.’
“Talenta di sini tuh luar biasa. Intinya kita harus memaksimalkan potensi yang ada di Indonesia. Invest in developments. Sukses nggak bakal kejadian dalam sekejap karena butuh proses yang lama. Kita butuh fasilitas dan organisasi yang baik, kurangin politik.”
HB: Sekarang lo adalah warga negara Indonesia yang menjadikan persepakbolaan negeri ini penting buat dipush biar lebih baik lagi. Menurut lo gimana keadaan liga saat ini? Kira-kira apa cara terbaik buat membangkitkan kualitas sepakbola kita?
MK: Moto hidup gue adalah semua hal bakal terjadi kalau dimulai dari diri lo sendiri. Jadilah orang yang positif, berpikir positif, dan ngelakuin hal positif yang bisa menginspirasi banyak orang. Sepakbola di Indonesia punya potensi yang sangat besar. Talenta di sini tuh luar biasa. Intinya kita harus memaksimalkan potensi yang ada di Indonesia. Invest in developments. Sukses nggak bakal kejadian dalam sekejap karena butuh proses yang lama. Kita butuh fasilitas dan organisasi yang baik, kurangin politik.
HB: Apa pertandingan favorit yang pernah lo mainkan selama ini? Saat lo bener-bener ‘in the zone.’
MK: Gue rasa antara debut sepakbola profesional gue lawan Celtic di Skotlandia pas berhadapan dengan pemain seperti Virgil van Dijk atau pas final Piala Indonesia di hadapan 80,000 fans kemarin. I felt so good both times. Literally impian gue waktu kecil jadi kenyataan. Gue bersyukur banget.
HB: Selama bertahun-tahun lo udah main bareng banyak orang dari berbagai tim. Melihat ini secara profesional, banyak pemain yang berpindah dari satu tim ke tim lainnya. Menurut lo, susah nggak menjaga pertemanan di liga ini?
MK: Gue rasa pada dasarnya di dunia sepakbola memang susah buat menjaga pertemanan. Bahkan kalau boleh jujur, di olahraga bola nggak ada yang namanya teman. Dikit banget. Lo bisa hitung pake satu tangan. Di setiap tim yang pernah gue mainin mungkin gue cuma punya satu orang teman baik. Itu doang. Sisanya gue sendirian. In the zone. I need to deliver. Gue nggak datang ke sini buat nyari teman. Gue di sini buat sukses untuk keluarga gue.
Dasarnya manusia memang punya insting buat menang sendiri. Mereka mau jadi yang paling unggul. Ujung-ujungnya semua orang bakal mikirin dirinya sendiri kok. Itulah kenapa pure friendship nggak ada di dunia sepakbola yang kadang bikin kesel gue juga. Gue dapetin ini dari orang-orang. That’s why I focus on my own.
HB: Butuh perjuangan maksimal yang nggak gampang untuk mencapai posisi lo saat ini. Gimana caranya lo tetap fokus dan selalu konsisten di lapangan? Apakah lo punya semacam ritual sebelum bermain?
MK: Beberapa tahun terakhir gue mulai lebih percaya lagi pada Tuhan. Selain itu gue melihat meditasi sebagai cara yang bermanfaat untuk gue dalam menenangkan pikiran dan menghindari rasa cemas dan keraguan.
Gue tahu kalau gue privileged. Jadi gue ingin lebih bersyukur akan hidup gue sekarang dan gue ingin merasakan rasa syukur ini saat gue mendekat kepada-Nya. Saat gue berdoa, gue nggak minta biar gue bermain bagus hari ini. Gue justru berterima kasih kepada-Nya karena telah memberkati gue dengan kesehatan dan talenta ini. Gue merasa diberkati kalau hari ini gue akan menjadi yang terbaik. Terima kasih atas pertandingan dan kemenangan luar biasa. Gue harus meyakini dan membuktikan hal tersebut. Inilah cara yang gue pelajari dan udah jadi ritual. Speaking things to existence.
HB: Soccer-wise, gimana cara lo menghabiskan waktu ketika off-season? Apa rutinitas lo saat ini?
MK: Kerja, kerja, kerja buat ningkatin kualitas permainan gue. Karena kalau gue udah terlalu nyantai, gue bakal terlena dan kehilangan kesempatan buat jadi yang terdepan. Gue selalu pengen latihan lebih keras dibanding orang lain. Biasanya gue bangun dan latihan pagi-pagi biar gue bisa istirahat seharian.
“Siapa sih seorang Marc Klok kalo lagi nggak pake seragam bola di lapangan? Gue rasa kepribadian dan karakter seseorang bakal keliatan banget lewat style & fashion mereka.”
HB: Di era social media seperti sekarang, apakah lo menaruh perhatian lebih ke pakaian yang lo kenakan di luar lapangan?
MK: Yeah, gue suka banget dressing up. Mulai dari yang classy sampai ke streetwear.
Gue enjoy pake suit, tapi gue juga enjoy pake sneakers baru plus oversized tee and jeans. Social media tuh fun karena orang lain bisa ngelihat sisi lain dari diri lo. Siapa sih seorang Marc Klok kalo lagi nggak pake seragam bola di lapangan? Gue rasa kepribadian dan karakter seseorang bakal keliatan banget lewat style & fashion mereka.
HB: Kayaknya sekarang bola dan fashion makin nggak bisa dipisahkan ya?
MK: Yes, bener banget. Menurut gue kedua hal tersebut akan selalu berkaitan. Tapi jaman sekarang dengan adanya Instagram dan majalah, brand bisa lebih eksperimental dalam berkolaborasi dengan orang-orang berpengaruh untuk memperkuat identitas mereka. Orang-orang banyak yang look up ke pemain bola. Jadi menurut gue fashion brand memandang kita sebagai billboard berjalan.
HB: Kita tahu kalau lo juga lagi fokus ngerjain MK the Label sejak awal pandemi, gimana proses project ini sampai benar-benar kejadian? Apa visi lo saat memulai project ini?
MK: MK the label adalah passion gue di luar lapangan. Kreatifitas dalam mendesain. Cara lain buat mengubah engagement jadi income tambahan. Gue pengen bikin brand yang fokus ke grey area antara sport dan lifestyle karena di Indonesia sendiri belum banyak brand yang kayak gini. Selain itu, project ini juga cara lain buat memperkuat personal branding gue biar orang-orang nggak ngelihat gue sebagai sekedar pemain bola.
View this post on Instagram
HB: Gimana menurut lo tentang proses kreatifnya?
MK: Cool. Gue ingin tahu dan eksplor lebih banyak lagi. Bertemu dengan orang-orang kreatif buat ngobrolin soal ide. Man, that’s sick energy. Untuk bisa merealisasikan berbagai ide dari beragam perspektif orang-orang.
HB: Ada nggak pemain bola yang lo jadi style inspiration lo?
MK: Ada. Dulu gue look up banget ke David Beckham. Big idol, big inspiration. Selalu ngasih gue motivasi dan visi apa yang pengen gue lakuin di dalam hidup gue. Sekarang, gue lebih suka Hector Bellerin, big inspiration juga. Amazing style and cool energy.
“Gue benar-benar berharap bisa menangin juara bareng Timnas. Itu tujuan gue. Pegang kata-kata gue. Gue nggak bakalan berhenti berusaha sampai gue mencapai hal itu.”
HB: Apa saran lo buat para pemain sepakbola muda?
MK: Gabung ke agency gue haha. Gue berencana meluncurkan marketing agency buat para atlet bernama Status Pro Sport – Indonesia. Slogannya, ‘Be Benchmarked.’
Setiap pemain harus jadi sebuah brand. Gue ingin menginspirasi mereka. Sekarang udah terlalu banyak potensi dari diri tiap pemain yang nggak dimaksimalin.
HB: Apa harapan lo buat persepakbolaan di Indonesia dalam lima tahun ke depan?
MK: Gue benar-benar berharap bisa menangin juara bareng Timnas. Itu tujuan gue. Pegang kata-kata gue. Gue nggak bakalan berhenti berusaha sampai gue mencapai hal itu.
Selain itu, gue berharap agar liga kita bisa lebih profesional lagi. Gue pengen lihat talenta yang ada di sini bisa main di luar negeri buat dapetin pengalaman dan ngembangin diri mereka lebih jauh lagi. Semoga sepakbola Indonesia bisa menjadi yang nomor satu di Asia Tenggara.
