Common Grounds Luncurkan Coffee Bean 'Major Tom No.2' lewat Koleksi Eksklusif 'Time Capsule'
Simak perbincangan kami dengan sang co-founder, Aston Utan, mengenai inspirasi di balik project ini dan pro tips darinya.
Specialty coffee shop asal Jakarta, Common Grounds, kembali meluncurkan seasonal espresso blend mereka, ‘Major Tom’ yang menggabungkan dua biji kopi eksotis pilihan yang langka; Panama Savage Anthem Geisha Natural & Kamala Bali Kintamani. Dari segi rasa, espresso dengan nama ‘Major Tom No.2’ ini menawarkan aroma elegan khas Elder Flower dengan sentuhan ‘vibrant’ yang terkandung dalam buah white peach dan jeruk segar, serta cita rasa manis white chocolate yang cocok buat dinikmati di malam hari.
Selain rilisan tahunan coffee bean ’Major Tom No.2’, Common Grounds juga menghadirkan koleksi eksklusif dalam jumlah terbatas bernama ‘Time Capsule’ yang terdiri dari lineup apparel, socks, korek api, hingga incense dengan aroma kiwi, berry dan woody hasil kolaborasinya dengan Adieu Living. Sesuai dengan nama ‘Major Tom’ yang diambil dari lagu milik David Bowie, Space Oddity, koleksi ini menampilkan campaign dengan elemen space exploration yang kuat lewat permainan grafis, typography, hingga packaging.
Untuk itu, kami berbincang dengan salah satu co-founder Common Grounds, Aston Utan, mengenai inspirasi di balik capsule collection ini sekaligus Major Tom blend yang menjadi salah satu biji kopi dengan rasa ‘berbeda’ yang menjadi incaran coffee enthusiast di Indonesia.
HB: Hi Aston, boleh ceritain sedikit mengenai inspirasi di balik Major Tom coffee beans?
Aston (A): Inspirasi utama di balik Major Tom sendiri adalah untuk memperkenalkan espresso blend dengan sentuhan rasa yang ‘unconventional’ – sebuah blend yang mampu menghasilkan rasa berbeda dari yang biasanya. Umumnya espresso punya rasa yang cenderung chocolatey, syrupy, dan pahit, tapi Major Tom ini lebih fruity dan manis dengan lively acidity yang sangat terasa di lidah. Sebagai brand yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia specialty coffee, kami memiliki goal untuk bereksperimen dan menghadirkan pengalaman baru dalam menikmati kopi dengan rasa yang modern untuk semua orang.
HB: Apa aja signature components dari Major Tom? Susah nggak sourcing biji kopinya? Apa sensasi rasa yang mau diciptakan lewat Major Tom kali ini?
A: Luckily kita menyimpan banyak kopi bercita rasa buah yang memudahkan kita untuk menghasilkan kopi dengan rasa manis. Major Tom blend sendiri terdiri dari dua jenis kopi single origins dengan rasa yang luar biasa, satu dari Bali dan satunya lagi dari Panama. Bali Kintamani diolah secara langsung di kebun kopi oleh barista champion kami, Mikael. Prosesnya sendiri meliputi banyak langkah yang harus dilakukan secara teliti mulai dari cara memetiknya, sorting, dan fermentasi dari coffee cherries setelah tumbuh. Proses ini berpotensi untuk nge-deflate atau justru elevate rasa asli dari kopinya dan untungnya semua berjalan tanpa hambatan berkat pengawasan langsung dari Mikael.
Kopi lainnya adalah Gesha, jenis kopi yang sangat eksotis dari Panama yang ditanam di dataran tinggi di atas lahan seluas 1700/m2. Kita sudah lama memperoleh biji kopi tersebut dari teman kami, Jamison Savage di Panama dan selalu impressed dengan konsistensi Gesha olahannya. Perpaduan kedua kopi ini memberikan Major Tom aroma buah persik, jeruk segar, rasa manis white chocolate, dan aroma bunga Elder.
HB: Capsule collection ini punya design menarik yang terinspirasi oleh space exploration. Dari mana inspirasi awal dari design dan big idea tersebut?
A: Konsep space exploration ini terinspirasi oleh tujuan awal kita untuk mengubah pandangan banyak orang soal espresso lewat perspektif yang baru. Gue sendiri berpikir space travel adalah analogi yang sempurna buat menggambarkan apa yang sedang kita lakukan untuk membawa orang-orang keluar dari zona nyaman mereka dan mencoba hal yang benar-benar out of this world. Sayangnya, kopi bukan hal yang cukup menarik secara visual. Semua kopi warnanya coklat dan punya bentuk dan ukuran yang sama, tapi menariknya tiap kopi punya rasa alami yang sangat berbeda dan unik di tiap negara, wilayah, dan daerah perkebunannya. Jadi bisa dibilang capsule collection ini adalah sebuah medium yang menggambarkan semua hal yang mau kita raih.
HB: Personally, gimana cara lo nge-brew Major Tom di rumah? Punya pro tips nggak buat yang kebetulan baru terjun ke home brewed coffee?
A: Idealnya Major Tom diseduh menggunakan mesin espresso. Tapi kalau nggak punya mesinnya di rumah, bisa juga menggunakan V60/Kalita wave dripper atau metode French Press agar lebih mudah. Kalau menggunakan French Press, pastikan untuk menggiling 20 gram kopi secara fresh hingga menghasilkan tekstur bubuk yang relatif kasar (coarse). Kemudian didihkan air mineral selama dua menit serta siapkan timbangan dan timer untuk kemudian diset ke angka nol. Tuangkan bubuk kopi beserta air sebanyak 50 gram ke dalam camber, kemudian start timernya. Aduk kopi dan airnya secara perlahan sampai benar-benar terlihat basah menyeluruh. Setelah 30-40 detik, tuangkan semua air yang tersisa dan tunggu sampai 2:30 – 3 menit. Terakhir, buka tutup French Press-nya dan tekan perlahan sampai bawah. Next, tinggal nikmatin varian sensasi rasanya di setiap temperatur yang berbeda.
HB: Food pairing apa yang paling cocok buat dinikmati bareng Major Tom?
A: Dark Chocolate cookies work really well. My favourite cookies are from DoughLab. Shoutout to Hana!
HB: Punya playlist musik khusus nggak buat nemenin lo nikmatin Major Tom?
A: Astronomical by SVRCINA, on repeat.
HB: What’s next buat Major Tom? Akankah ada seri selanjutnya dalam waktu dekat?
A: Untuk saat ini belum ada. Biasanya kita merilis Major Tom setiap dua tahun sekali dengan komponen yang baru tapi tetap dengan misi yang sama. So enjoy it when you can!
Major Tom sudah bisa dinikmati di gerai Common Grounds Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sedangkan Time Capsule Pack-nya sudah tersedia secara terbatas via webstore Common Grounds sekarang.
