Mengapresiasi kehadiran air jadi latar belakang terciptanya koleksi “Tirtha” dari Earth Island yang dirilis pada akhir 2023 lalu. Koleksi ini nampilin banyak lineup item, macam T-shirts, Long Sleeve Tee, Crewnecks, Shirts, Pants, Jacket, Poncho dan Kids Poncho, Cargo Pants, Walkshorts dan Kids Walkshorts, Surf Tote Bag, Bandana, Sarong, sampe Boardshorts. Seluruh itemnya juga nge-represent gimana budaya Hindu dan Bali yang di-capture oleh Earth Island. 

“Tirtha” juga terinspirasi dari dry and rainy season di Indonesia yang mereka adopsi lewat kegiatan surfing. Beberapa item dari “Tirtha” udah sempet mereka launch di ZODIAC Jakarta, tanggal 23 Februari 2024. Bertepatan dengan itu, Hypebeast Indonesia berkesempatan buat ngobrol bareng Tipi Jabrik sebagai founder dari Earth Island buat bahas proses developing  “Tirtha” collection sampe pop-up launch mereka di ZODIAC kemarin. Nggak ketinggalan, juga ada Michael Killian dari ZODIAC Jakarta yang nge-share gimana keterlibatannya buat urusan creative development “Tirtha” 

HB: Hai Tipi, congrats on the launch. Untuk cerita koleksi ini kental sama unsur budaya hindu Bali. Boleh ceritakan tentang proses develop collection ini ? Bisa certain dari proses desain sampai produk developmentnya ?

Tipi: Ya Tirta, ini kita banyak inspirasi dari dua season yang ada di Indonesia, yaitu dry season sama rainy season. Kalau di surfing kita ada dua season itu. Season pada saat musim kemarau, dan saat musim hujan. Jadi biasanya kalau musim hujan, itu kita ada potensi untuk surfing di daerah timur seperti: di Keramas, di Nusa Dua. Jadi pokoknya di daerah timur kalau di Bali. Dan kalau udah dry season itu baru kita ke Uluwatu dan ke Kuta, ke Canggu. Jadi unsur budayanya ya kita lihat dari dua hal ini, bahwa masyarakat di Bali kan biasanya, berdasarkan hidupnya mereka itu kan, selalu berdasarkan musim juga. Musim hujan dan musim kemarau. Jadi pas musim hujan ini, kita banyak adopsiair, banyak adopsi hujan, lebih grey. Karenakan memang musim hujan lebih banyak mendungnya. Jadi ini yang kita angkat, tapi tidak serta merta surfing itu tidur karena di musim hujanpun banyak sekali ombak ombak yang bis akita eksplore.

Jadi itu sedikit unsur dari kenapa kita proses untuk, Tirta. Jadi dari, apa ini, proses desain sampai produk development ya sebenarnya lebih ke sisi musim hujan ini. Dan kita ambil kata-kata Tirta, karena tirta kan banyak berdekatan dengan air. Karena surfing intinya kita perlu air.

HB: Ok, yang nomor 2. In one word, apa key message yang mau dipresentasikan lewat koleksi Tirta?

Tipi: I think koleksi Tirta itu lebih ke mengedepankan bahwa archipelago Indonesia ini kita benar benar dekat dengan alam. Kita dekat dengan musimnya kita. Kita dekat dengan, kita harus adaptasi dengan dua musim yang ada di Indonesia. Karena kalau musim hujan biasanya kita lebih low profile, karena biasanya kita sedikit, apa ya kayak, kucing kucingan ya. Kadang-kadang kalau lagi hujan kita tidak surfing karena biasanya juga ada thunder. Tapi kalau udah hujannya reda kita langsung surfing lagi. So in one word, apa ya, Tirta ini lebih ke Respect the, in one word, I think it’s like a..i think…apa ya…Respect the wet season.

HB: Sustainability selalu jadi focus sama Earth Island, gimana Tirta bisa nunjukkin komitmen ini lewat lineup produknya ?

Tipi: I think, kita tidak bisa bilang ya sustainable is always melekat dengan produk-produknya kita. Tapi kita selalu concious dan kita aware banget bahwa kita juga nggak mau terlalu impact on the production. Maksudnya ya mudah-mudahan kitab isa sebagian besar tetep di Bali, di Indonesia. Kalaupun ada yang dari luarpun, itu benar benar teknikal yang nggak bisa kita kerjain di sini. Jadi ya kita pingin sedikit concious produk itu lewat itu sih. Try to keep everything local.

HB: How did you guys link up with the ZODIAC for the collection launch? Apa unifying elements antara air, EARTH, dan ZODIAC?

Tipi: I think, yang unifying kita itu adalah lifestyle. Lifestyle itu kan bisa pondasinya apa aja. Kalau kita kebetulan surfing tapi kita lihat ZODIAC their foundation to be music, other lifestyle, food. Yang tidak jauh, memang kita sebagai surfer selalu juga perlu attach dengan semua lifestyle itu. Karena kan that’s a always big, apa ya, music lifestyle is big part of surfing. Art, art is a big part of surfing lifestyle. Jadi menurut saya, ZODIAC could be a good collaboration partners untuk bisa kita expand ke different market. Kayak gitu sih. And we see the value of ZODIAC and we really love the creativity, and that’s how we are working with the zodiac. 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by ZODIAC Space & Bar (@zodiacjakarta)