Fred Couples, Ikon Gaya yang Tak Pernah Lekang Waktu
Kesepakatan barunya dengan Malbon mengungkap rahasia soal umur panjang karier, gaya, dan daya tarik abadi di golf modern.
Hanya segelintir sosok di dunia golf yang terasa benar-benar universal. Bukan sekadar dihormati, tapi juga disukai lintas generasi, era, dan selera. Fred Couples adalah salah satunya. Secara nyaris tak masuk akal, ia sudah berada di pusat permainan ini selama puluhan tahun tanpa pernah terkesan mencari sorotan. Relevansi selalu mengikutinya—begitu pula kesuksesan.
Di usia 66 tahun, Couples terus saja jadi berita utama di Masters, terbaru ketika ia menjadi pemain tertua yang lolos cut pada 2023. Ia telah berulang kali menjadi kapten tim Presidents Cup, tetap punya hubungan dekat dengan Tiger Woods, dan selalu hadir di momen-momen terbesar golf dengan tampilan yang sepenuhnya dirinya: rileks, tak terusik, dan terasa tanpa usaha. Ada aura yang melampaui sekadar kompetisi, dan itulah mengapa—meski tak punya akun Instagram—basis penggemarnya membentang dari para pencinta golf lama hingga pemain muda yang baru jatuh cinta pada olahraga ini.
Gaya selalu menjadi bagian dari ceritanya, bahkan ketika itu tak pernah terasa direncanakan. Di era ’90-an dan awal 2000-an, Couples identik dengan tour visor dan sikap santai khas West Coast. Bertahun-tahun kemudian, ia diam-diam menggoyang pakem dengan mengenakan sepatu tanpa spike di Augusta National—langkah yang terasa radikal saat itu justru karena ia tak pernah mengemasnya sebagai sebuah pernyataan. Ia tidak tampak seperti ingin mencari sensasi; ia hanya terlihat nyaman.
Lihat unggahan ini di Instagram
Rasa santai itulah yang membuat kolaborasi terbarunya dengan Malbon Golf terasa bukan sebagai kejutan, melainkan evolusi alami. Malbon membangun identitasnya dengan memperluas batas-batas golf, menjadikan permainan ini sebagai kanvas untuk ekspresi diri. Dalam beberapa tahun terakhir, brand ini bekerja dengan para pemain di berbagai fase karier, dari talenta naik daun seperti Garrick Higgo hingga profesional mapan seperti Jason Day. Namun kehadiran Couples membawa sesuatu yang berbeda: seorang elder statesman yang kredibilitasnya justru kian menguat seiring waktu.
Kolaborasi ini, yang mulai terbentuk setelah serangkaian obrolan di Cypress Point selama Walker Cup tahun lalu, mencerminkan pemahaman bersama tentang golf sebagai gaya hidup. Meski Malbon tak pernah ragu berekspresi bold, Couples menghadirkan penyeimbang yang lebih understated. Pilihan busananya di lapangan akan banyak berisi celana berlipit, lapisan cashmere, dan polo pique klasik (semua gaya yang sudah ada dalam lini Malbon).
Dalam konteks itu, Couples seakan mempertegas sudut pandang Malbon. Di tengah lanskap fashion golf yang terbelah antara tradisi dan disrupsi, kehadirannya menciptakan jalur tersendiri: modernitas tanpa disrupsi hanya demi sensasi.
Couples akan pertama kali memperkenalkan Malbon di PNC Championship dan akan terus mengenakannya hingga 2026 di Champions Tour dan di Augusta. Visibilitas tentu penting, tapi makna simbolisnya mungkin lebih besar: bahwa relevansi bisa terus terjaga lewat keaslian. Di olahraga yang kerap terobsesi pada “apa berikutnya”, Fred Couples tetap jadi favorit penggemar karena ia tak pernah tampak terlalu sibuk memikirkan hal itu. Ia terlalu asyik hidup di momen sekarang.















