Cole Buxton, Serius Garap Koleksi Golf

Kenapa koleksi golf perdana brand London ini berfokus pada performa, heritage, dan komunitas.

Fashion
788 0 Komentar
Save

Kalau kamu tanya rata-rata penggemarCole Buxton seperti apa sih lini ready-to-wear untuk lapangan golf yang mereka bayangkan, kemungkinan besar bukan seperti ini. Didirikan pada 2014, label asal Inggris ini lahir dari hiruk-pikuk skena streetwear London lewat hoodie tebal, sweatpants, dan rajutan mohair yang dipakai para pesepakbola hingga orang dalam industri mode. Beberapa tahun kemudian, sang co-founderJonny Wilson bersama rekannyaCole Buxton ikut meluncurkanUVU, sebuah brand lari performa yang lahir dari etos olahraga dan kultur yang sama.

Dengan lari yang kian mengakar dalam kultur beberapa tahun terakhir, mudah saja mengira golf hanyalah “pemberhentian” berikutnya. TapiCole Buxton Golf bukan sekadar reaksi terhadap popularitas baru olahraga ini. Wilson benar-benar menyelami permainan, menemukan komunitas kecil yang solid berisi para kreatif dan atlet di London yang sama-sama terobsesi dengan golf.

“Kayaknya kita harus benar-benar tegas di sini, ini sama sekali bukan urusan hobi belaka.”

Tapi ini bukan cuma satu lagi brand streetwear yang sekadar coba peruntungan di golf. Koleksinya sejak awal dirancang untuk terasa pas di lingkungan yang klasik dan konservatif. Polo dibuat cukup panjang untuk dimasukkan ke dalam celana dan menggunakan bahan performa Coolmax. Celana hadir dalam siluet tailored (tersedia dalam fit “tour” dan “classic”), sementara knitwear mengandalkan wool merino halus. Bahkan sabuk kulit Italia bertekstur croc-embossed pun jelas terasa sebagai pernyataan serius, bukan ironi.

Kami berbincang dengan Jonny Wilson untuk mengulik lebih jauh soal lini terbaru ini dan bagaimana ia melihat posisi Cole Buxton Golf di pasar yang sudah penuh sesak dengan brand golf berorientasi gaya hidup.

Selama ini kamu membangun dunia lari lewat UVU sebagai semesta tersendiri. Apakah kamu melihat Cole Buxton Golf dengan cara serupa, atau lebih sebagai perpanjangan dari semesta Cole Buxton ketimbang brand performa yang benar-benar berdiri sendiri?

Kayaknya kita harus benar-benar tegas di sini: ini sama sekali bukan hobi belaka. Cole Buxton Golf bukan sekadar perpanjangan atau proyek sampingan dari main line untuk membenarkan waktu yang kami habiskan di lapangan setiap Jumat sore sesekali. Cole Buxton Golf adalah semesta golf kami, sama seperti UVU adalah semesta kami di dunia lari.

Saat kamu membayangkan seseorang memakai Cole Buxton Golf, sosok seperti apa yang terlintas? Seorang pegolf sejati, atau seseorang yang datang ke golf lewat pintu gaya, olahraga, dan komunitas?

Muse kami, atau pelanggan ideal kami, bukan sosok yang cuma berdiri di pinggir dunia golf; kami mengincar mereka yang total, yang terobsesi. Dan jujur saja, itu menggambarkan sebagian besar orang yang bermain olahraga ini. Sejak mulai bermain, saya terhubung dengan begitu banyak orang dan menjalin begitu banyak pertemanan di seluruh dunia—orang-orang yang mungkin tak akan pernah saya kenal kalau bukan karena kecintaan yang sama pada olahraga ini. Saya ingin brand ini membantu kami membangun komunitas global yang punya kecintaan yang sama, bukan hanya pada golf, tapi juga pada cara mereka berpakaian di dalam maupun di luar lapangan.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Post dibagikan oleh @colebuxtongolf

Secara visual, lini golf ini terasa lebih klasik dan terkontrol dibanding beberapa koleksi kamu yang lain. Bagaimana kamu menyeimbangkan nuansa heritage dengan sudut pandang modern ala Cole Buxton?

“Terkendali” mungkin bukan kata yang akan saya pakai. Saya lebih suka bilang kami menghormati heritage yang mengelilingi golf, terutama dalam urusan pakaian. Yang saya lihat di industri fashion golf yang sedang kami masuki adalah tren di mana banyak brand ingin membuat pakaian yang terasa hampir anti-golf, mencabut pilar-pilar utama yang justru ingin kami jadikan fondasi. Potongannya tidak rapi atau formal, performanya minim, dan desainnya lebih berkategori streetwear daripada sesuatu yang selaras dengan atmosfer refined sebuah clubhouse.

Cole Buxton Golf adalah perspektif kami tentang seperti apa seharusnya fashion golf. Secara visual, ini adalah benturan dari semua era. Foto Ben Hogan dan Arnold Palmer yang sedang merokok di tee box di Masters, berbagai tampilan Tiger dari 1999–2001 yang memancarkan kuasa dan dominasi, atau Adam Scott ketika ia mengenakan Burberry—pure class. Itulah gambarannya kalau saya harus melukiskannya untuk kamu.

Detail atau keputusan apa dalam jajaran produk yang paling berhasil menangkap esensi yang kamu inginkan dari lini ini?

Selama setahun terakhir orang sering bertanya, “Kalian lagi bikin apa sih, bakal kelihatan seperti apa?” Saya yakin banyak yang membayangkan hasilnya akan berbeda dari yang kami kerjakan sekarang, tapi cara paling simpel untuk mendefinisikannya adalah: ini brand golf tradisional dengan lensa masa kini. Lebih spesifik lagi, lensa Cole Buxton. Ada detail-detail desain tertentu yang membuatnya terasa sangat CB—mulai dari benang merino khusus yang kami pilih untuk knitwear, branding yang subtle namun berkarakter, sampai sentuhan luks seperti sabuk kulit.

Kalau kamu melihat portofolio brand yang kami miliki, kamu akan paham bahwa kami selalu all out, benar-benar menyelami dunianya dan mengajak komunitas kami ikut dalam perjalanan itu. Blueprint-nya tetap sama.

Baca Artikel Lengkap

Baca Berikutnya

FRGMTmini Tak Lagi Cuma untuk Anak-Anak, Luncurkan Koleksi Piyama Satu Keluarga
Fashion

FRGMTmini Tak Lagi Cuma untuk Anak-Anak, Luncurkan Koleksi Piyama Satu Keluarga

Sudah tersedia hari ini—pas banget buat suasana liburan.

Ketika Ikon Beradu: Kilas Balik Kolaborasi Jam Tangan Tercetar 2025
Jam Tangan

Ketika Ikon Beradu: Kilas Balik Kolaborasi Jam Tangan Tercetar 2025

Dari Hublot MP-17 Meca-10 Arsham Splash hingga Ressence TYPE 3 MN bersama Marc Newson dan banyak lagi.

Inside the Reality of Opening a Restaurant in Bali
Fashion

Inside the Reality of Opening a Restaurant in Bali

Presented by Bella
Refined but still barefoot.

Drake’s OVO Rilis Koleksi Capsule WWE Nostalgia Era ’90-an
Fashion

Drake’s OVO Rilis Koleksi Capsule WWE Nostalgia Era ’90-an

Koleksi capsule ini jadi tribut untuk para ikon yang membuka jalan di awal ’90-an, dengan sorotan kuat pada warisan gulat Kanada.

BEAMS Hadirkan Sneaker Loafer Premium dengan Material Suede Kelas Atas
Footwear

BEAMS Hadirkan Sneaker Loafer Premium dengan Material Suede Kelas Atas

Sudah bisa dipesan sekarang dalam dua warna: beige dan hitam.

Tom Cruise dan Alejandro González Iñárritu Bersatu dalam Komedi Bencana ‘Digger’
Hiburan

Tom Cruise dan Alejandro González Iñárritu Bersatu dalam Komedi Bencana ‘Digger’

Simak pengumuman judul lewat teaser perdananya di sini dan catat tanggal tayangnya musim gugur tahun depan.


Dickies dan TRIPSTER Hadirkan Lagi Setelan Tweed Wool-Blend di Kapsul Suit Kedelapan
Fashion

Dickies dan TRIPSTER Hadirkan Lagi Setelan Tweed Wool-Blend di Kapsul Suit Kedelapan

Perpaduan hangat dan rapi dengan siluet boxy khas kolaborasi ini.

adidas Originals Tampil Berani dengan Koleksi “Leopard Magic”
Footwear

adidas Originals Tampil Berani dengan Koleksi “Leopard Magic”

Menyorot siluet Samba, Handball Spezial, dan Japan.

Intip Resmi Nike Vomero Premium “Black/Sapphire” dengan Sentuhan Mewah
Footwear

Intip Resmi Nike Vomero Premium “Black/Sapphire” dengan Sentuhan Mewah

Dihiasi aksen “Hot Lava” yang super mencolok.

Paul King Garap Film Live-Action ‘Labubu’
Hiburan

Paul King Garap Film Live-Action ‘Labubu’

Sutradara di balik ‘Wonka’ dan ‘Paddington’.

NEEDLES Segarkan Ulang Seragam Workwear lewat Kapsul FW25 Terbaru
Fashion

NEEDLES Segarkan Ulang Seragam Workwear lewat Kapsul FW25 Terbaru

Eksklusif hanya di Nepenthes.

More ▾