Ura-Harajuku, Untuk Streetwear dan NEIGHBORHOOD®
Hiroshi Fujiwara, NIGO, Jun Takahashi, dan Shinsuke Takizawa jadi figure penting di sektor Urahara.
Melihat Jepang nggak pernah bisa kita lepasin dari fashion culture yang melahirkan fashion wave mendunia. Mau lewat fast fashion, luxury brand, ataupun streetwear, Jepang selalu punya perwakilannya masing-masing. Apa yang terjadi di sana nggak bisa lepas dari komunitas yang kuat dan terus melahirkan movement baru hingga menjadi catatan sejarah pada saat ini. Dan semua itu terjadi jauh sebelum adanya internet dan media sosial, tepatnya di daerah kecil bernama Urahara, atau dikenal juga sebagai Ura-Harajuku.
Ura-Harajuku merupakan distrik yang berisi gang-gang kecil di daerah Shibuya, Tokyo, dengan setiap gang memiliki berbagai store sebagai tempat ngumpul dari anak-anak muda yang emang ada di sana nggak cuma buat nongkrong doang, tapi pengen make something big. Awalnya cuma jadi wadah buat mereka nunjukkin kreativitas dan visi visual yang berbeda, but the rest is history.
Apa yang terjadi di Ura-Harajuku sejak dekade 80-an langsung melahirkan berbagai nama besar yang pastinya udah kita kenal saat ini; atau mungkin aja jadi sosok yang menginspirasi style fashion kalian. Sebut aja Hiroshi Fujiwara, Tomoaki Nagao alias NIGO, Jun Takahashi, dan nama terakhir adalah Shinsuke Takizawa. Nggak asing dengan nama-nama tersebut?
Ura-Harajuku dan NEIGHBORHOOD®
Semua nama yang udah disebutin di atas bisa dibilang jadi temen main sejak berada di Ura-Harajuku. Berangkat dari sana, masing-masing dari mereka punya brand berbeda. Kayak Hiroshi dengan fragment design, NIGO dengan BAPE, Jun dengan UNDERCOVER, dan Takizawa yang bikin NEIGHBORHOOD® pada tahun 1994.
Konsistensi yang mereka semua tunjukkin lewat brand masing-masing dengan journey berbeda-beda pun menciptakan influence yang beneran besar di luar sana. Apalagi kalau bicara soal konsistensi dari pertumbuhan brand itu sendiri. Contohnya Takizawa dan NEIGHBORHOOD® yang bisa dibilang termasuk salah satu nama yang paling konsisten tanpa harus tergusur oleh tren.
“Ceritanya bermula pada tahun 1994. Waktu itu ada saya dan beberapa temen yang belajar di Harajuku. Waktu itu, Harajuku jadi semacam ‘neighborhood’ bagi kami. Saat saya merenungkan apa arti neighborhood dari sana, itulah arti Harajuku bagi kami pada saat itu,” ucap Takizawa dalam interview bareng BELIEF pada tahun 2013 silam tentang proses awal berdirinya NEIGHBORHOOD®.
Ngebawa makna neighborhood buat ngerepresentasiin tempat Takizawa bertumbuh di Ura-Harajuku untuk menjadi brand bernama NEIGHBORHOOD®, langsung bikin ia mencoba approaching berbeda dari main theme yang diangkat. Sejak awal, NEIGHBORHOOD® ngambil inspirasi dari Americana style yang jadi kombinasi antar dua culture di dalam satu ruang kreasi. Bagaimana workwear ala Amerika yang di-twist dengan vintage denim dari Jepang, lalu di-infuse dengan dunia vintage motorcycle yang juga jadi interest dari Takizawa.
Sejak awal, Takizawa emang pengen ngisi kekosongan dalam market untuk urusan technical motorcycle apparel yang pastinya di-mix dengan Americana style serta military yang sama kuatnya. Vibe counter-culture dari kreasi fashion Takizawa secara keseluruhan langsung dituangkan dalam NEIGHBORHOOD® selama lebih dari 20 tahun, and still going strong.
NEIGHBORHOOD® nggak cuma bicara soal fashion doang. Walau sampai saat ini semakin identik dengan vintage motorcycle dan military yang nggak pernah ia tinggalkan dalam setiap collection terbaru, ada misi besar yang terus dibawa oleh Takizawa, khususnya buat nunjukkin filosofi dan aesthetic dari main label-nya ini.
“Motorcycle culture sepertinya jadi representasi yang bagus [dari NEIGHBORHOOD®], tapi bagi saya, yang saya pedulikan adalah budaya vintage. Kenapa vintage? Misalnya, pada saat motorcycle masih merupakan motorcycle, cara pembuatannya adalah yang paling autentik. Saya tidak hanya menyukai motorcycle, tetapi segala sesuatu; dari produk hingga produk industri yang lebih ‘human-made’ dan orang-orang sangat peduli dengan apa yang mereka lakukan. Jadi, saya merasakan lebih banyak keseruan dalam dunia vintage karena alasan tersebut,” jawabnya kepada BELIEF.
NEIGHBORHOOD® yang Nggak Pernah Lupa Kolaborasi
Salah satu value yang terus dipertahanin oleh NEIGHBORHOOD® selama puluhan tahun, yaitu approaching mereka buat ngelebarin sayap ke berbagai market dan generasi baru lewat kolaborasi. Ada barisan brand dan figur yang udah teams up bareng NEIGHBORHOOD® selama ini, dimulai dari Vans, BAPE, adidas, Converse, visvim, Supreme, Clarks, Stüssy, Cactus Jack, Pharrell Williams, Carhartt, Dr. Martens, Clot, hingga Yohji Yamamoto.
Ngelihat seluruh nama yang udah collab sama NEIGHBORHOOD®, bisa terasa gimana Takizawa nggak pernah ragu buat bikin movement baru yang tetep mempertahankan roots ikonik dari brand-nya sendiri, tapi tetep nggak takut buat maksimalin hal-hal yang beda dan modern. Contohnya dari kolaborasinya pada tahun 2017 bareng Converse One Star ‘74 dan Chuck Taylor All Star ‘70.
“Beberapa inspirasi utama saya untuk NEIGHBORHOOD® adalah old signage, old spare part , dan vintage motorcycle, namun kali ini dengan Converse, inspirasi dan fokus saya sedikit lebih modern. Saya selalu mendengarkan banyak sekali jenis musik. Mulai dari punk rock hingga heavy metal, bahkan sampai ke genre thrash metal. Gambaran itulah yang ada dalam pikiran saya [dalam kreasi kolaborasi ini]. Dan, meskipun saya tidak melakukannya juga, saya juga masukin culture skateboarding,” ucap Takizawa dalam interview bersama Goodhood pada tahun 2017.
Jadi, bisa terlihat bagaimana NEIGHBORHOOD® nggak pernah lupa buat berkolaborasi tanpa harus bermain dalam ranah aesthetic yang itu-itu aja. Bahkan walaupun selama ini mostly kolaborasi NEIGHBORHOOD® emang berputar dalam produk footwear yang terus ia rilis dari tahun ke tahun, ada hal baru yang berhasil diangkat oleh Takizawa. Inilah alasan kenapa NEIGHBORHOOD® menjadi salah satu brand yang nggak pernah lupa buat kolaborasi.
Dan tepat pada tahun 2023, NEIGHBORHOOD kolaborasi bareng COMPASS® lewat persembahan yang jauh lebih spesial dan nggak pernah terbayangkan sebelumnya. COMPASS® udah ngasih teaser lewat siluet Velocity dengan beberapa material berbeda, serta ada teks “The Filth” dan “The Fury” di bagian heel sebagai bentuk statement dari movement mereka bareng NEIGHBORHOOD. Kolaborasi yang menembus batas baru ini rencananya bakal dirilis akhir bulan ini di Jepang dan Indonesia dengan persembahan dua warna general dan satu warna eksklusif.
View this post on Instagram