Tremaine Emory Ngasih Alasan Kenapa Cabut dari Supreme
Ada systematic racism di dalam streetwear label itu.

Kabar cabutnya Tremaine Emory sebagai creative director Supreme emang lagi memanas, apalagi setelah ia curhat di Instagram tentang alasannya ngambil keputusan itu.
Dari postingan Instagram-nya, Emory ngasih beberapa post, termasuk gambar dari buku White Fragility: Why It’s So Hard for White People to Talk About Racism yang ditulis Robin DiAngelo. Di dalam caption-nya, Emory nulis kalau ini buat para staf Supreme “demi pemahaman yang lebih baik tentang apa itu rasisme sistemik dan bagaimana pengaruhnya terhadap orang-orang dari semua warna kulit yang hidup dalam sistem patriarki laki-laki kulit putih yang dibangun hanya untuk menguntungkan laki-laki heteroseksual kulit putih sejak lahirnya Amerika dan bahkan lebih jauh lagi sejak kolonialisme Eropa.”
Emory juga ngasih screenshot DM dan chat-nya bareng James Jebbia, di mana kondisi cabutnya itu juga sekalian pengen ngebatalin collab Supreme dengan artist Arthur Jafa. Alasannya pun jelas gara-gara ada image pria kulit hitam digantung dan budak yang dibebaskan bernama Gordon yang digambarkan dengan cambuk di punggungnya.”
Kita tunggu aja gimana respon dari pihak Supreme tentang curhatan Emory yang lagi rame jadi pembicaraan saat ini.
View this post on Instagram
View this post on Instagram
View this post on Instagram