Kolaborasi dan Disrupsi: Cara Shinta 'Bubu' Mengempower Local Brands & Talents

Serta visinya dalam transformasi digital ke depan.

Fashion
17,646 Hypes

Kemajuan dunia startup di Indonesia nggak pernah lepas dari peran figur-figur yang berani ambil challenge untuk menjalankan visi misi kreatif mereka. Dan nggak hanya itu, masih ada sosok lainnya dengan pikiran visioner yang mampu mengubah landscape industri kreatif dan startup seperti Shinta Dhanuwardoyo atau dikenal juga sebagai Shinta Bubu.

Perjalanannya sebagai entreprenuer membuat Shinta Bubu berhasil menciptakan berbagai entitas bisnis yang nggak hanya sukses, tapi menjadi pencipta tren sendiri di Indonesia. seperti brainchild bernama Bubu.com yang terus bertahan selama puluhan tahun, berani melebarkan bisnis yang terhitung “muda” bersama tim e-sports Morph, sekaligus menjalin berbagai collab yang menjawab kebutuhan industri saat ini.

Hypebeast Indonesia berkesempatan ngobrol langsung dengan Shinta Bubu tentang perjalanan karirnya, pandangan terhadap dunia startup yang penuh resiko, dan fashion items yang jadi andalannya.


HB: Halo, kak Shinta! Lagi sibuk apa akhir-akhir ini?

Shinta Bubu (SB): Halo juga Hypebeast Indonesia! Sibuk dengan beberapa hal aja. Di LabX kebetulan kita sedang developing ada beberapa interesting collaboration. Bubu sendiri lagi preparing sebuah event special di akhir tahun. Terus coba bagi waktu sama beberapa portfolio companies aku yang masih startups, including Morph eSports team, Carbon Share, Get Well, Doogether, etc.  Aku sekarang juga banyak bantu-bantu beberapa perusahaan, Venture capital maupun organisasi yang meminta aku untuk jadi bagian dari Board of Advisors mereka. Itu aja sih :)

HB: Gimana sih awal kak Shinta mulai tertarik ke dunia bisnis? Apalagi seperti kita tahu, dunia bisnis kan gila banget persaingannya.

SB: Dulu, pas ambil S2, aku udah niat banget jadi my “own boss” dan lihat dunia bisnis sebagai tantangan seru. Setelah lulus kuliah, sempat coba kerja di perusahaan konsultan dari Filipina, tapi nggak berlangsung lama, cuma sekitar 1.5 tahun. Akhirnya, di pertengahan tahun 1996, aku mantapin diri buat buka usaha sendiri, dan dari situ lahir Bubu.com. Awalnya cuma jadi web developer aja, soalnya saat itu juga belum ada apa apa, dan hanya baru ada website.

Singkatnya, pas ambil S2 gara gara kerja di lab komputer kampus, dan dari situlah pertama kali kenalan the World Wide Web alias internet. Of course, aku langsung jatuh cinta dan akhirnya jadi passion aku banget.

Terus dengan semangat otodidak, saat itu aku juga belajar coding dan bikin website melalui internet. Dari awal, aku yakin banget kalo internet bakal jadi game changer gede banget buat umat manusia. Dan bener aja, kan? Prediksi aku jadi kenyataan! Teknologi dan internet udah bener-bener ubah hidup kita secara total.

“At the university computer lab, this is where I discovered Internet for the first time. Basically, I fell in love with Internet, then, it has become my passion. Secara otodidak aku belajar secara online untuk coding bagaimana membuat website.

HB: Kak Shinta dikenal sebagai angel investor. Kenapa memilih jalur profesi ini?

SB: Sebenernya, jadi angel investor bukanlah jalur profesi yang konvensional. Nggak kayak pekerjaan tetap gitu, yang punya tanggung jawab dan kewajiban baku. Sebaliknya, jadi angel investor tuh lebih kayak aktivitas investasi pribadi yang aku lakuin, khususnya buat ngedukung para startup yang lagi di tahap early stage.

Nggak nyangka, udah 27 tahun aku berbisnis di dunia digital. Menjadi seorang angel investor ini salah satu cara buat aku berbagi pengalaman dan network bisnis aku ke para startup, biar mereka nggak harus nunggu satu dekade untuk jadi sukses.

HB: Apa aja sih keseruan dan struggle menjadi angel investor di Indonesia?

SB: Angel investing seru banget! Tapi memang ada tantangan juga. Aku harus punya mindset kayak malaikat, hahaha! Soalnya, ini investasi berisiko tinggi, banyak startup yang belum punya proven business model, jadi ada kemungkinan gagalnya lebih gede dari suksesnya. Tapi, kalo kita bisa nemuin perusahaan dan entrepreneur yang tepat, satu investasi bisa bawa untung besar banget! Amin. :)

Sebetulnya yang bikin aku excited banget sama angel investing adalah kesempatan buat ketemu banyak pengusaha kreatif dan inovatif. Aku juga bisa belajar banyak dari mereka, dan akhirnya selalu updated dengan the latest innovation.

“In a way, aku juga banyak belajar dari mereka karena bisa dapat menemukan ide-ide baru yang menarik dan berpotensi menghasilkan keuntungan besar di masa depan. Melihat potensi tersebut dan mendukung pengusaha dalam menjalankan visi mereka bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan.”

HB: Menurut kak Shinta, mengapa dunia startup terus terlihat seksi buat dikulik, bahkan sampe mau jadi mentor startup?

SB: Bagi aku pribadi, dunia startup itu dekat banget dengan hati. Sejak 2011, aku udah jadi Venture Capitalist, dan membangun salah satu early VC di Indonesia. Dari permulaan inilah aku banyak ketemu startups dan investors. Sampe waktu itu juga sempet bikin Angel eQ network, perkumpulan angel investors yang isinya teman-teman aku seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno dan Tony Fernandez, dan kebetulan waktu itu mereka punya interest di dunia startups

Aku punya prinsip untuk selalu belajar terus, dan mentorship adalah kesempatan aku bukan hanya berbagi pengalaman sebagai pebisnis tetapi juga belajar dari startup yang aku mentor. 

Nah, sering kali aku dapat melihat nilai dan potensi yang menarik dalam ekosistem startup yang aku bisa kawinkan dengan network yang aku miliki. Always excited to be able to get involved in the latest innovations and ideas and at the same time be able to share with them what I know. Ibaratnya aku akan selalu jadi up to date and nggak pernah ketinggalan with the latest innovations and technology.

HB: Up & down dunia startup juga gila. Dan kak Shinta terus fokus di dunia ini, bahkan ngejalanin beberapa bisnis, kayak digital agency Bubu.com hingga tim e-sports Morph. Boleh diceritain misi yang kak Shinta ingin capai bareng barisan entitas tersebut?

SB: Hahaha, bener banget! Dunia startup dan jadi pengusaha itu penuh tantangan, tapi ini yang bikin aku tetap excited tiap bangun pagi. I always try to see opportunities in any challenges.

Kalo Bubu.com memang my very first company dan kita sekarang sudah menjadi sebuah venture builder, di dalam Bubu ada beberapa divisi seperti LabX (collaborative agency), StartupIndonesia.co (platform for startups and VC to connect), Bubu Gaming (eSports/GAMING agency) and soon Bubu Academy (education platform). Perusahaan yang terakhir aku bangun adalah Tim eSports Morph yang kebetulan ada Pevita Pearce sebagai partner bisnis aku disini.

Misi aku ke depan, selain untuk usaha sendiri aku pengen melihat lebih banyak lagi local brands dan startups di Indonesia untuk go global. Branding kuat dan inovasi produk itu kunci di pasar global. Nah, melalui LabX ini kita bantu beberapa local brands yang memang sudah siap di pasar international untuk melakukan kolaborasi dengan brand luar negeri. Contohnya, di akhir tahun 2021. LabX menjembatani Sepatu Compass untuk berkolaborasi dengan Tamp Impala, the famous group musik psychedelic dari Australia. Lalu pada awal tahun 2023 ini, kita juga menggabungkan Machine56 (fashion apparel dari seorang vector artist asal Bandung) dengan PUBG Mobile untuk berkolaborasi pembuatan skin in-game.

Indonesia harus bisa menjadi Player dan bukan hanya User!

HB: Bubu.com dikenal sebagai salah satu digital agency pertama di Indonesia, dan kalau kita lihat, banyak perusahaan yang mempercayakan marketing mereka di dunia digital dalam beberapa tahun terakhir. Apa yang ada di pikiran kak Shinta waktu ngebangun Bubu.com? Karena bisa dibilang visi kak Shinta lebih cepat dari tren yang ada. 

SB: Ya gitu deh, selalu kepagian dalam membangun bisnis. Dari 1996, aku udah bangun Bubu sebagai web development company, trus di 2006 aku pivot menjadi digital agency dengan terakhir kita mempunyai klien seperti Manchester United, Snapchat, Telkom dll. Terus di 2008, aku membangun early marketplace, Plasa.com/Blanja.com (sebelum ada Tokopedia, Shopee dll). Dan 2011, aku memulai sebuah Venture Capital, padahal startups di Indonesia juga masih jarang banget.

Semua keputusan berdasar kepercayaan aku pada internet/digital/technology yang bisa bantu solve banyak challenges buat orang banyak. Aku juga selalu coba pelajari tren dari US dan dunia, dan terapkan di Indonesia.

Nggak bisa dipungkiri, aku akhirnya belajar bahwa membangun bisnis itu harus tepat waktu! Kalo nggak, susah deh buat duitnya. Tapi nggak masalah, semua tantangan itu ada sebuah pembelajaran yang tidak terbayarkan at the end.

HB: Menggabungkan angel investor dengan mentor startups menghasilkan sosok kak Shinta yang terus mendukung berbagai startup di Indonesia. Ketika mau invest di satu startup, apa aja kriteria yang selalu kak Shinta perhatiin?

SB: Ada beberapa kriteria penting sebelum aku invest di sebuah startup. Pertama, bisnis mereka harus unik dan mampu mengatasi masalah di pasar secara inovatif dan efektif. Tentunya, bisnis model mereka juga harus solid dan terbukti dalam monetisasi.

Tapi, yang paling penting adalah si pendiri perusahaan itu sendiri. Aku bakal invest kalo merasa dia bener-bener seorang true entrepreneur dengan passion tinggi dalam bidangnya. Founder/co-founders harus didukung oleh tim yang solid, mempunyai keahlian dan pengalaman yang relevan, serta komitmen dan semangat tinggi. 


HB: Kak Shinta udah pasti sibuk dengan menjalankan beberapa startups. Apa aja tips ngebagi waktu dari banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan?

SB: Manfaatkan alat bantu dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ada banyak aplikasi dan softwares yang bisa bantu atur flow pekerjaan, kayak Trello, Asana, atau Monday.com. Jangan lupa, sekarang ada juga A.I tool yang bisa bikin kerja jadi lebih efisien dan efektif, misalnya Chat GPT dan Mid Journey, yang bisa dipake buat berbagai kebutuhan di perusahaan.

Sekarang aku juga membantu beberapa artis muda di Indonesia untuk mengembangkan karya mereka juga, agar mereka bisa berkembang lebih cepat dan bisa go global suatu saat nanti.”

HB: Di luar itu semua, kak Shinta nggak lupa buat mengikuti tren art & culture yang lagi hype dari waktu ke waktu. Bisa diceritain awal mula kak Shinta tertarik dengan dunia ini?

SB: Kebetulan background aku adalah arsitektur, karena S1 aku di bidang Arsitektur dan Interior. Jadi, seni dan desain itu is in my blood. Selain itu, aku juga suka banget dengan dunia fashion. Dulu, sebelum berkuliah jadi arsitek, cita-cita aku mau jadi fashion designer.

Aku suka koleksi berbagai hal yang berhubungan dengan seni, budaya, dan fashion. Mulai dari koleksi kain tenun dan batik yang antik maupun modern, sampai art work dan barang-barang fashion seperti sneakers, tas, dan apparel dari desainer favorit aku. Aku mungkin belum jadi kolektor sejati, tapi aku sangat menghargai desain dan seni itu sendiri.

Contohnya nih, satu helai kain batik tulis atau kain tenun bisa lebih rumit dan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dibandingkan membuat sebuah tas Hermes. Aku punya deep respect banget buat para pengrajin batik dan tenun.

HB: Industri kreatif dan fashion di Indonesia emang nggak ada matinya. Apa pandangan kak Shinta tentang hal tersebut? Dan seberapa besar sih peluang industri kreatif dan fashion kita lebih dikenal dunia internasional?

SB: Yes definitely, industri kreatif dan fashion di Indonesia memiliki potensi yang besar dan terus berkembang. Apalagi, Indonesia kaya akan budaya dan warisan seni tradisional yang beragam. Industri kreatif dan fashion mampu menggabungkan unsur-unsur tradisional ini dengan sentuhan kontemporer, menciptakan karya-karya yang unik dan menarik. 

Aku juga melihat banyak fashion designer muda sekarang yang berkreasi dengan kain tradisional Indonesia, tapi mereka mengangkatnya dengan design yang modern dan kontemporer, yang dapat mudah diterima oleh pasar dunia. Beberapa designers favorit aku yang menggunakan kain tradisional tapi design mereka edgy dan bisa diterima oleh anak-anak muda antara lain, Oscar Lawalata, Didiet Maulana, Wilsen Willem, dan Tangan Official. 

Saat ini, kita di LabX juga membantu beberapa artis muda di Indonesia untuk berkembang agar satu hari bisa go global dengan karya mereka. Salah satunya artis/seniman yang kita dukung adalah, Novan Cahaya yang berasal dari Yogyakarta. Dia mengangkat karakter Octopus nya yang bernama, Vam Vam. Who knows, mungkin aja dia bisa menjadi the next Takashi Murakami!

HB: Kak Shinta nggak lupa buat collab dengan beragam figure atau brand. Contohnya MORPH TEAM X MACHINE56 pas JFW 2022 kemarin. Seberapa penting collab di industri kreatif saat ini? Kira-kira ada nggak brand atau tokoh yang paling kak Shinta pengen ajak collab?

SB: Saat ini, setiap bisnis membutuhkan kolaborasi. Kolaborasi antar brand bisa hasilkan sinergi unik dan kreatif. Gabungkan estetika dan visi yang berbeda, tercipta ide-ide baru dan inovatif. Plus, saling cross-selling dan dapat akses pasar dan audiens baru. Brand yang pengen aku ajak collab adalah Nike hahaha, especially sama Tinker Hatfield, designer Nike. Intinya aku sangat mengagumi Tinker. Orangnya inspiratif dan humble sekali, beberapa kali aku sudah ngobrol sama beliau. Dream BIG guys!

“Brand yang pengen aku ajak collab adalah Nike hahaha, especially sama Tinker Hatfield, designer Nike. Intinya aku sangat mengagumi Tinker. Orangnya inspiratif dan humble sekali, beberapa kali aku sudah ngobrol sama beliau. Let’s dream BIG!

HB: Apa arti fashion di mata kak Shinta?

SB: Bagi aku fashion itu all about self-expression. In my humble opinion, Fashion does not start from the piece of clothing that you wear but it starts from the attitude and influence that you project as an individua.

HB: Kira-kira ada nggak lima fashion items yang jadi andalan kak Shinta?

SB: Harus ada essentials ini sebagai bagian dari wardrobe aku: my favorite sneakers warna putih, atau a pair of sexy black stilettos (depending on the occasion), T-shirt warna putih is a must have, my favorite jeans, a black power blazer for outer and an edgy yet classic black leather tote bag. What can I say, I am a black and white girl.

HB: Siapa aja tokoh-tokoh yang jadi inspirasi kak Shinta hingga saat ini?

SB: Eyang Supeni, almarhum nenek aku, memiliki peran besar di awal kemerdekaan Indonesia saat menjadi Duta Besar Keliling pada jaman Presiden Soekarno. Selain itu, beliau juga memimpin tim Indonesia dalam sidang umum PBB tahun 1962 di New York. Aku lihat foto beliau di New York Times, mewakili Indonesia di Sidang Umum PBB dengan memimpin 9 delegasi pria. Bayangin, itu tahun 1960-an! She is definitely an inspiration and my ultimate role model!

Aku juga ngeidolain Oprah Winfrey banget. Dia sangat perhatiannya pada sesama dan dedikasinya untuk amal dan women empowerment. Dia pake platform-nya buat dukung isu-isu sosial penting dan peduli banget sama masalah masyarakat. Satu hari, aku pengen banget ketemu dia langsung, makan bareng, dan ngobrol serius sama dia. This is one of my wishlists!

HB: Di sisa tahun 2023, apa aja rencana selanjutnya dari kak Shinta?

SB: My plan for the rest of the year? World domination, of course. Just kidding! Tapi yang pasti, aku mau nikmatin hal-hal seru dan yang pasti harus bisa membuat Indonesia tampil makin keren di panggung dunia. Ready to join me on this exciting journey Hypebeast? Let’s make it epic!

Baca Artikel Lengkap

Baca Berikutnya

Top 5 Local Releases yang Wajib Kamu Cek
Fashion

Top 5 Local Releases yang Wajib Kamu Cek

Mulai dari jungle jacket, flower open collar shirt, T-shirt, sampe boardshort.

Exclusive Recap: “Originals Block Party” Kolaborasi JD Sports Indonesia, adidas, & Hypebeast Indonesia
Footwear

Exclusive Recap: “Originals Block Party” Kolaborasi JD Sports Indonesia, adidas, & Hypebeast Indonesia

Jadi perayaan dari campaign “The Originals Experience”.

Rimowa Exclusive Releases: Mint & Papaya
Fashion

Rimowa Exclusive Releases: Mint & Papaya

Dua seasonal colour terbaru dari Rimowa.


Quiet & Wait Hadirkan Dry Season 2024 Collection Mereka
Fashion

Quiet & Wait Hadirkan Dry Season 2024 Collection Mereka

Jadi kali pertama logotype mereka muncul sejak diganti di tahun 2017.

UNIQLO UT Ngasih Teaser Koleksi Final Chapter ‘Attack on Titan’
Fashion

UNIQLO UT Ngasih Teaser Koleksi Final Chapter ‘Attack on Titan’

Dirilis bulan September ini.

Daft Punk Bikin Series Interview dari ‘Random Access Memories’ 
Musik

Daft Punk Bikin Series Interview dari ‘Random Access Memories’ 

Dimulai dari Julian Casablancas.

CAL Umumkan ‘THE CITY DEBT TOUR 2023’
Musik

CAL Umumkan ‘THE CITY DEBT TOUR 2023’

Tur tiga kota sebagai pelengkap album terbaru.

Series ‘Secret Invasion’ Ungkap Momen War Machine Diganti Skrull
Hiburan

Series ‘Secret Invasion’ Ungkap Momen War Machine Diganti Skrull

Dijawab langsung oleh sang sutradara.

Paris Saint-Germain dan The Weeknd Bikin Jersey “PSGXO”
Fashion

Paris Saint-Germain dan The Weeknd Bikin Jersey “PSGXO”

Menyambut tur di Paris.


Fr3lan Bikin Spesial T-shirt Buat Brain Dead dan Spy
Fashion

Fr3lan Bikin Spesial T-shirt Buat Brain Dead dan Spy

Eksklusif untuk Sound and Fury Fest.

First Look Billie Eilish x Nike Air Alpha Force 88
Footwear

First Look Billie Eilish x Nike Air Alpha Force 88

Ada dua colorways.

Wicigo Shawty Ngerilis Single Kedua, “Stasiun Blok M”
Musik

Wicigo Shawty Ngerilis Single Kedua, “Stasiun Blok M”

Ngegambarin tempat gaul Jakarta.

Levi's dan Studio Ghibli Bikin Capsule Collection ‘Princess Mononoke’
Fashion

Levi's dan Studio Ghibli Bikin Capsule Collection ‘Princess Mononoke’

All-over printing.

Krowbar dan Maternal Disaster Siapin ‘Japan Tour 2023’
Musik

Krowbar dan Maternal Disaster Siapin ‘Japan Tour 2023’

Main di empat tempat.

More ▾