Oslo Ibrahim: Roots, Style, dan Joy of Making Music

Cek juga persiapannya buat manggung di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2023 di sini.

Musik
12,240 Hypes

Nama Oslo Ibrahim udah nggak asing di telinga para pecinta musik tanah air, khususnya bagi siapa pun yang emang suka dengan karya dari pasar musik indie dan sub-culture. Lewat 11 single, tiga EP, dan satu album yang semuanya dirangkum dalam lima tahun terakhir, Oslo udah ngebangun satu pondasi kokoh untuk memperkuat namanya di industri musik. 

Lahir di kota Medan dan besar di sana ngebuat Oslo memiliki jiwa musik yang besar. Keputusannya merantau jadi satu big step yang akhirnya menjadikan Oslo menjadi seperti yang sekarang kita lihat, termasuk gimana sentuhan visual dari karya musiknya hingga fashion yang terlihat nyebrang.

Hypebeast Indonesia berkesempatan dengerin jawaban-jawaban seru dari Oslo Ibrahim tentang nama panggung, pandangan tentang scene musik kota Medan, dan style fashion yang jadi signature-nya. 


HB: Hai, Oslo! Boleh spill nggak lo sekarang lagi sibuk apa?

Oslo Ibrahim (OI): Lagi ngerjain album baru nih! Jadi lagi sibuk-sibuknya nulis dan rekaman. Doain ya!

HB: Oslo Ibrahim ternyata emang nama panggung. Gimana ceritanya lo bisa milih nama itu? Idenya dateng dari mana?

OI: Oslo itu nama kecil yang dikasih sama nyokap gue. Gara-gara dulu pas gue masih kecil, ada baju yang gue pakai setiap hari dan tulisan baju itu Oslo. Makanya nyokap gue jadinya manggil gue Oslo. Kalo Ibrahim nama keluarga dari bokap.

HB: Gimana proses lo bisa masuk ke industri musik tanah air saat ini? Apalagi harus diakui, market lo sendiri masuk ke pasar musik indie dan sub-culture.

OI: Sebenernya prosesnya ngalir banget. Tapi yang harus gue akui adalah, lo harus punya temen sebanyak-banyaknya. Gue merasa jalannya lebih kebuka banget kalo lo emang nongkrong sana sini. Tapi bukan ass licking sana sini ya, lebih ke se-simple kalo ada acara apa aja ya dateng. Bikin diri lo terlihat dimana-mana.

“Lo harus punya temen sebanyak-banyaknya, karena jalannya lebih kebuka banget kalo lo emang nongkrong sana-sini. Tapi bukan ass licking sana-sini ya, lebih ke se-simple kalo ada acara apa aja ya dateng, biar lo terlihat dimana-mana.”

HB: Boleh ceritain nggak proses seorang Oslo Ibrahim bikin lagu tuh kayak gimana? Biasanya lo bakalan ngambil dari pengalaman pribadi atau malah ngacak aja sesuai tema yang lagi kepikiran?

OI: Sampai saat ini, nggak ada lagu gue yang nggak berasal dari kisah gue sendiri.

HB: Industri musik Indonesia lagi banyak kedatengan solois pria, kayak RAYHAN NOOR, Bilal Indrajaya, Romantic Echoes, dan termasuk lo sendiri. Kira-kira di mata lo, kenapa hal ini bisa terjadi? Apa aja yang kalian bawa ke fans musik Indonesia hingga akhirnya bisa booming kayak sekarang?

OI: Sebenarnya solois wanita juga banyak kok. Musik lagi rame-ramenya dan seru-serunya, tapi mungkin memang deretan solois pria yang lo sebutin emang sedikit lebih produktif aja. Jadi namanya “ada” mulu. Tapi ya itulah serunya bermusik sekarang di sini, berlomba-lomba berkarya tapi di satu sisi saling mendukung satu sama lain.

“Serunya main musik sekarang di sini adalah tetap berlomba-lomba berkarya, tapi di satu sisi saling mendukung satu sama lain.”

HB: Visual approach musik lo dari cover EP, single, dan album sepanjang karir lo menarik banget. Kalo boleh tahu, lo sendiri yang take control untuk memakai gambar atau artwork tersebut, atau punya cara tersendiri untuk menentukan visual mana yang dipakai?

OI: Mostly emang semua gue sih. Walaupun bukan gue semua yang ngerjain, tapi yang direct gue. Nggak ada cara tersendiri sih. Kaya gue punya beberapa pilihan, terus gue jejerin, gue pandangin, terus gue pilih mana yang “manggil”.

HB: Lo lahir dan besar di Medan, Sumatera Utara. Boleh ceritain masa kecil lo di sana nggak sampai bisa tertarik sama musik hingga jadi musisi nggak? Dan gimana sih scene musik di Medan mulai dari lo tinggal di sana sampai sekarang?

OI: Nyokap gue suka banget nyanyi di rumah. Terus abang-abang di Medan kalo tiap nongkrong pasti ada gitarnya. Emang dikelilingi oleh lingkungan yang udah terbiasa nyanyi. Tapi yang bikin pengen jadi musisi sebenernya ya karena ditolak cewe. Doi lebih milih sama cowo yang anak band. Dari situ gue bertekad kalo gue seumur hidup nggak akan mau menerima penolakan kaya gini lagi hahah.

Kalo mau diadu, gue berani bilang Medan adalah salah satu kota yang memiliki talenta paling banyak. Medan dari dulu selalu terhambat di pengelolaan acara lokal. Nggak ada acara besar yang bertahan sampai saat ini. Membuat banyak musisi-musisi Medan memutuskan asanya untuk melanjutkan karir dan akhirnya memilih jalur yang “aman”. Medan bisa menjadi kota yang paling mengerikan kalo semua tersinkronisasi dengan baik.

“Medan adalah salah satu kota yang memiliki talenta paling banyak, tapi dari dulu selalu terhambat di pengelolaan acara lokal, kayak nggak ada acara besar yang bertahan sampai saat ini. Makanya banyak musisi-musisi Medan memilih jalur yang “aman”. Medan bisa menjadi kota yang paling mengerikan kalo semua tersinkronisasi dengan baik.”

HB: Terus kapan lo akhirnya mutusin buat merantau dan main musik di sini? Apa alasannya?

OI: 2016. Alasannya karena emang pengen didengar lebih banyak manusia aja. Jaman gue dulu internet belum sekenceng sekarang. Jadi emang kayanya harus hijrah secepatnya untuk membuat musik gue lebih terdengar. Dan pengen belajar hidup mandiri aja.

HB: Image lo terlihat sebagai musisi yang punya style fashion seru, bahkan termasuk “nyebrang”. Kapan lo mulai tertarik untuk merhatiin fashion lo sendiri? Oh iya, sama saat lo milih baju dan aksesoris buat dipakai, biasanya apa aja pertimbangan lo?

OI: Gue pertama kali sadar fashion gue diperhatiin itu ketika kalo gue nongkrong temen gue bilang “apaan sih baju lo!”. Dibilangin gitu tapi kok gue seneng ya hahaha. Sampe akhirnya gue semakin cari masalah sama temen gue dengan make baju baju yang lebih nyebrang. Tapi emang gue cuma make apa yang gue suka.

Jujur nggak ada pertimbangan yang signifikan. Palingan pertimbangan gue cuma dua, acaranya outdoor atau indoor, sama acaranya formal atau santai. Gitu doang sih.

“Pertimbangan gue cuma dua dalam berpakaian, acaranya outdoor atau indoor, sama acaranya formal atau santai. Gitu doang sih.”

HB: Beberapa kali fashion seorang Oslo Ibrahim juga terlihat nyentuh ke ranah androgyny kayak di cover album I Only Dance When I’m Sad. Apa alasan lo memilih style kayak gini?

OI: Itu karena awalnya gue gondrong doang sih. Gue nyari-nyari fashion yang cocok buat orang gondrong, tapi gue nggak mau jadi keliatan rocker. Ngerti nggak maksud gue? Sampe akhirnya gue cobain pake baju crop top. Kata gue kok enak juga dan menurut gue keren. Yauda deh gue kembang-kembangin lagi dari crop top itu ke fashion item lain. Sampe jadi kaya sekarang.

HB: Sebutin inspirasi fashion lo dan lima fashion items yang paling lo suka!

OI: Inspirasi fashion gue ada tiga, yaitu Lenny Kravitz, Dennis Rodman, terakhir Axl Rose. Sedangkan fashion items yang paling gue suka adalah kacamata cincin, kalung, baju yang tembus pandang (nggak tau gue namanya apaan hahaha), sama nail arts.

HB: Di tahun 2023 ini, kira-kira project apa aja yang lagi Oslo Ibrahim persiapkan?

OI: Fokus gue nggak ada yang lain selain album kedua gue. Doain!

HB: Apa aja yang udah lo siapin buat manggung di Jakarta International BNI Java Jazz Festival tahun ini? What do you hope for? Please share your feeling and thoughts with us!

OI: Gue cuma bersyukur doang bisa diajakin main untuk ketiga kalinya. Banyak banget yang gue persiapin. Dari aransemen, kolaborator, konsep panggung, dan lain-lain. Gue harap bisa menambah pendengar baru dan banyak anak-anak muda yang terinspirasi jadi musisi setelah menonton Jakarta International BNI Java Jazz Festival tahun ini.

Baca Artikel Lengkap

Baca Berikutnya

Final Lineup Java Jazz Festival 2023 Siapin Keseruan Baru
Musik

Final Lineup Java Jazz Festival 2023 Siapin Keseruan Baru

Digelar tiga hari di awal Juni.

Yowha Rilis Video Klip Terbaru 'Don’t You Think So?'
Musik

Yowha Rilis Video Klip Terbaru 'Don’t You Think So?'

Perayaan perilisan album perdana.

Miami Heat Akhirnya Lolos ke Final NBA 
Olahraga

Miami Heat Akhirnya Lolos ke Final NBA 

Bakalan ngelawan Denver Nuggets.

Live-Action ‘ONE PIECE’ Rilis Teaser Terbaru
Hiburan

Live-Action ‘ONE PIECE’ Rilis Teaser Terbaru

Foto realistic Going Merry.

Part 2 ‘Bleach: Thousand-Year Blood War’ Rilis Trailer Baru
Hiburan

Part 2 ‘Bleach: Thousand-Year Blood War’ Rilis Trailer Baru

Barengan dengan tanggal rilis.


Two Stitches Ngumumin First Collection “NINES” yang Penuh Twist 
Fashion

Two Stitches Ngumumin First Collection “NINES” yang Penuh Twist 

Dibuat oleh Jonathan Andy Tan dan Jerome Kurnia.

Lomba Sihir Siap Lahirkan Ribuan Memori di Tur Perdana ‘Parade Sihir’
Musik

Lomba Sihir Siap Lahirkan Ribuan Memori di Tur Perdana ‘Parade Sihir’

Dimulai di Bandung, ditutup di Jakarta.

Rayakan "Grey Day" 2023, New Balance Luncurkan Grey Cafe di SCBD, Jakarta
Footwear

Rayakan "Grey Day" 2023, New Balance Luncurkan Grey Cafe di SCBD, Jakarta

Hasil kolaborasi bareng Titik Temu.

Yerin Baek Siap Gelar Konser di Jakarta pada Mei ini!
Musik

Yerin Baek Siap Gelar Konser di Jakarta pada Mei ini!

2023 Yerin Baek Asia-Pacific Tour.

Hijack Sandals Luncurkan Siluet Baru Lewat koleksi “ALLEY”
Footwear

Hijack Sandals Luncurkan Siluet Baru Lewat koleksi “ALLEY”

Cek koleksinya di sini.

More ▾