Agatha Pricilla: Tentang Langkahnya di Dunia Showbiz, Style, dan Karya di Masa Depan

Nggak banyak nama lulusan boyband atau girlband di Indonesia yang layak menyandang status ‘anomali’ ketika demam group ini menurun secara drastis, dan hanya meninggalkan sedikit jejak. Salah satu nama yang pantas ada di jajaran ini adalah Agatha Pricilla, solois wanita yang punya talenta bermusik dan juga acting.

Dikenal sebagai member girlband yang bubar di tengah jalan nggak ngebuat Agatha meninggalkan dunia showbiz. Ia tetap nunjukkin konsistennya dengan melahirkan image, style, sekaligus karya dari waktu ke waktu yang emang lagi banyak dicari oleh para pecinta musik Tanah Air. Dan ternyata, hasil yang Ia dapatkan hari ini adalah buah dari kerja kerasnya dari kecil.

Hypebeast Indonesia ngobrol langsung dengan Agatha Pricilla yang bercerita tentang bagaimana langkah-langkahnya di industri hiburan, style fashion favoritnya saat ini, dan seluruh rencana karya musik maupun acting yang bakal Ia persembahkan dalam waktu dekat.

---

Halo, Agatha, apa kabar? Lagi sibuk apa akhir-akhir ini?

Haloooo, kabarnya baik dan sehat puji Tuhan. Walaupun jadwal lagi padat tapi super excited karena banyak ongoing project yang nggak sabar gue tunjukin. Salah satunya lagi proses pembuatan EP yang akan di rilis bulan Mei ini. Sekarang statusnya udah selesai recording semua lagu jadi makin nggak sabar buat rilis!!!

Bisa ceritain nggak gimana perjalanan kamu hingga bisa masuk ke industri musik?

Awalnya itu tahun 2006, nyokap nyuruh gue untuk les vokal karena kayaknya dilihat punya bakat. Jadi semua emang inisiasinya dari beliau hahaha. Terus akhirnya suka dan cita-cita gue langsung mau jadi penyanyi (FYI cita-cita gue dulu jadi kasir).

Tahun 2008 mulai ikut beberapa lomba nyanyi terus ikut vokal grup dan choir di tempat les gue, Purwacaraka, lalu lanjut main di beberapa musikal. Dari situ nambah deh satu hal yang gue sangat passionate ngelakuinnya yaitu acting.

Di tahun 2011 akhirnya terciptalah sebuah group yang namanya Blink dan gue salah satu personilnya. Cuma karena udah punya tujuan dan mimpi masing-masing akhirnya kami bubar di tahun 2017.

Gue melanjutkan karir sebagai penyanyi solois dan ngeluarin single di tahun 2019 dan karir ini yang gue lanjutkan sampai detik ini. Special shoutout untuk teman-teman Mantra Vutura (Zaki & Tristan) dan Salmaa Chetizsa yang pertama kali bantuin gue nulis lagu dan juga Baskara yang udah ajak gue gabung ke Suneater. Gitu aja sih kurang lebih hehehe.

Mulai dari jamannya Blink sampai hari ini, kamu tetap eksis di industri musik Tanah Air. Apa yang bikin seorang Agatha tetap konsisten?

Kiat-kiat khusus sih jujur nggak ada. Tapi gue emang anaknya lumayan batu dan susah dibilangin kalo udah mau sesuatu, dan itu akhirnya juga terjadi di karir gue. Gue ngerasa nyanyi dan apapun yang related to music itu sesuatu yang bikin capek tapi gue suka. Nggak gampang sih, apalagi gue start di posisi yang udah dapet ekspektasi khusus dari banyak orang. “Kok lagunya gini?”, “kok gak bikin lagu Bahasa Indonesia?”, dan lainnya. Pertanyaan-pertanyaan itu pasti ada, tapi gue sekarang di stage di mana gue pengen ngelakuin apa yang gue suka dan menurut gue itu sebuah privilege untuk bisa menjadikan hobi sebagai pekerjaan.

Jadi pelajaran yang bisa gue ambil, lo nggak akan bisa nyamain ekspektasi semua orang. Selama lo happy ngelakuinnya dan selama itu nggak ngerugiin orang lain, lanjutin aja ngelakuin apa yang lo suka.

Siapa inspirasi kamu dalam bermusik? 

Pertama kali gue suka dan kagum sama orang itu India Arie karena dulu gue dikasih lagu “Chocolate High” sama guru vokal gue untuk latihan. Dari situ gue malah jadi dengerin banyak karya beliau. Nggak tau gimana mau deskripsiinnya, tapi gue sangat amat kagum sama karakter suara plus luasnya range suara beliau. GOKIL!

Terus dari tahun 2020 gue baru dengerin Yebba. Nggak ngerti pita suaranya dia terbuat dari apa. Begitupun Emily King, Lianne La Havas, Jacob Collier, dan masih banyak lagi sepertinya. Tapi akhir-akhir ini gue lagi into K-pop khususnya BTS, NCT, dan Seventeen hehehe.

Dari inspirasi-inspirasi kamu dalam bermusik, kira-kira hal apa aja yang kamu ambil dari mereka dan aplikasikan dalam musikmu?

Kiblat gue dari dulu emang RnB & Soul, jadi para musisi-musisi tersebut sangat nge-influence gue dalam pembuatan notasi untuk lagu-lagu gue. Jadi referensi-referensi lagu gue juga kebanyakan RnB.

Beda halnya kalo K-pop. Gue sangat kagum sama stage act mereka. Gimana cara mereka menguasai panggung dan betapa proper-nya mereka nge-design konser dan show, semuanya menginspirasi gue banget. Dari situ juga gue juga belajar konsistensi. Untuk dapetin sesuatu yang lo mau pasti nggak akan mudah tapi in the end, hard work pays off.

Ngelihat Spotify kamu, kita bakalan disuguhin berbagai single yang terus dirilis dari tahun ke tahun. Kenapa kamu lebih fokus untuk rilis single aja? Apakah bakalan rilis full album dalam waktu dekat?

Nah seperti yang udah gue mention tadi, gue akan ngeluarin EP yang isinya 4 lagu. Salah satunya lagu “One Day” yang udah gue rilis Februari lalu. Gue excited banget karena akhirnya gue bisa kasih liat ke banyak orang karya-karya yang sebenernya udah gue tulis dari 2021. Tapi salah satu lagunya ada yang baru banget ditulis tahun ini bersama Lafa yang juga jadi produser lagu-lagu lain di EP ini. Setelah EP ini rilis, gue akan langsung ngerjain full album gue yang akan di rilis tahun 2024. Jadi please doakan ya!!!

Kamu juga tipe penyanyi yang nggak takut untuk mencoba kolaborasi dengan musisi dari latar belakang berbeda-beda, termasuk Mondo Gascaro. Gimana cara kamu nentuin “suara” yang tepat untuk collab dengan musikmu?

Pertanyaan ini sebenernya lebih cocok Mas Mondo yang jawab sih hahaha. Lagu-lagu Mas Mondo khususnya di album Rajakelana itu gue dengerin banget. Pas diajak kolaborasi sama beliau, gue langsung nggak ragu untuk jawab “iya”. Gue selalu kagum sama cara beliau nulis lagu dan akhirnya bisa nulis lagu bareng tuh kayak mimpi. Surprisingly, hasilnya di luar ekspektasi. Sebenernya gue tidak menutup opportunity untuk kolaborasi dengan siapapun, yang gue utamakan mungkin diproses kreatifnya. Selama kolaboratornya bisa diajak diskusi, gue sangat open untuk kerja sama.

Gimana rasanya collab bareng Batavia Collective di Hypebeast Sounds Live perdana HBID? Gimana persiapan kamu buat sesi tersebut?

Seru dan surreal hahahahaha. Selama ini gue cuma berkesempatan nonton mereka di festival atau di YouTube, dan selalu tercengang dengan aransemen-aransemen mereka. Terus pas bisa kolaborasi apalagi bawain lagu gue, seneng banget rasanya dan prosesnya juga seru banget.

Sebenernya proses latihannya nggak panjang, cuma sekali ketemu tapi kayaknya udah tidak usah diragukan lagi yah beliau-beliau ini. Terus di Hypebeast Sounds Live kemarin, lagu gue (One Day) disulap jadi versi mereka yang bagus banget jadi kalo penasaran mending nonton langsung aja hehehe.

Apa makna kolaborasi menurut Agatha?

Sebuah karya dan kolaborasi itu dua hal yang nggak bisa dipisahkan. Kalo gue pribadi, gue suka banget kerja dalam sebuah group, ensemble yang besar. I find it really fun dan bisa bertukar pikiran bahkan saling mendukung satu sama lain. Gue adalah orang yang percaya paham ‘life is not a competition’ jadi kalo bisa nggak saling bersaing dan malah saling mendukung, terlebih lagi bisa berkolaborasi untuk bikin sesuatu yang lebih baik lagi, kenapa nggak? Jadi menurut gue kolaborasi itu penting banget!

Kalau kamu nggak jadi musisi, kira-kira Agatha Pricilla bakalan jadi apa?

Mungkin kalo sekarang jawabannya jadi aktris kali yah. Tapi gue dulu pas SD sebenernya pengen jadi kasir HAHAHA. Selain itu mungkin jadi social worker di bidang apapun. Anaknya emang suka ngurusin orang gitu hahaha. Suka aja gitu kalo berguna di hidup orang.

Beralih ke fashion, kamu juga terlihat sangat memperhatikan style dalam setiap kesempatan. Siapa role model kamu dalam fashion? 

Kalo role model khusus sebenernya nggak ada karena fashion gue tuh lumayan berubah time by time. Kalo bisa sebutin satu nama mungkin Emma Chamberlain ya karena style dia fresh banget, terus bisa quirky tapi bisa chic dan simple juga. Selalu tepat guna aja gitu.

Influence terbesar ya justru dari following di IG gue, content creators Indonesia kayak Elxi Elvina, Sara Robert, bahkan temen-temen gue sendiri kayak Nazla Alifa, Rachel Theresia, Dindra Nashriyah, dan masih banyak lagi.

Fashion kan terus berubah, kamu sendiri tipe yang emang ngikutin perkembangan tren fashion atau punya signature style sendiri?

Gue tipe orang yang kalo pake baju, salah satu fashion item yang gue pake ya harus staple item, entah itu top atau bottom-nya. Top paling sering kaos item/putih polos, celananya wide leg pants atau denim. Baru setelah itu bisa mix and match dengan baju yang ber-pattern.

Tapi sebenernya I prefer my outfit to be monochrome jadi satu tone dari atas sampe bawah, kemudian baru ada pop of color di bagian tas/sepatu. Kadang kalo lagi mood bisa color blocking gitu tapi nggak sering. Karena yang gue utamakan most of the time adalah comfort. Suka nggak betah sendiri. Kalo kurang nyaman pengen buru-buru ganti baju. Tapi one thing I hate the most is when I waste a good outfit on a boring day. Rasanya kayak sayang aja gitu hahaha.

Sebutin 5 tren fashion favorit kamu saat ini!

Karena gue mengutamakan comfort, I prefer oversized clothes (nggak tau ini trend atau bukan hehehe). Tapi sekarang lebih suka baju yang keliatan loose. Terus mungkin candy sized handbags yang beneran ukurannya kecil banget HAHAHA karena ya bisa jadi accessories juga kalo dipake. Lastly, gue team high waisted pants banget. I don’t know if it’s a trend or it just fits perfectly on my body. Sisanya nggak terlalu ngikutin: I just wear what I like.

Kita lihat, kamu lagi jadi salah satu pemain dalam sebuah web series. Apa yang biasanya jadi pertimbangan kamu untuk ngambil peran dalam satu project film/series?

Betul sekali judulnya ‘Klub Kecanduan Mantan’ di Netflix. Pertimbangan pertama gue pasti di ceritanya sih. Baru gue liat karakternya gimana, mengukur kira-kira mampu nggak gue bikin karakter dan cerita ini jadi realistis di kepala gue. Selebihnya gue open banget untuk diskusi.

Tapi untuk sekarang, gue comfortable banget terlibat di cerita comedy atau apapun yang bersangkutan dengan itu. Mungkin karena di real life gue suka bercanda ya hahaha. Jadi seru aja kalo dapet peran yang nge-embrace kebiasaan gue.

Lebih suka acting atau nyanyi? Kenapa?

Nyanyi. Karena emang cita-cita gue dari awal adalah menjadi seorang penyanyi, plus gue suka banget perform di atas panggung. Apapun yang melibatkan nyanyi, kayak musikal atau teater pun gue sangat suka.

Tapi gue juga suka banget acting. Seru banget prosesnya apalagi gue suka ensemble yang besar gitu kayak kerja sama untuk ngebuat sebuah karyanya berasa banget. Tapi gue ngerasa ketika gue nyanyi, tahun berapapun lagu gue ditulis, ketika gue bawain lagu itu di panggung maka gue harus gali lagi perasaan itu supaya message-nya bisa sampai ke orang banyak. Jadi technically gue melakukan keduanya dalam satu waktu yang bersamaan.

Di tahun 2023 ini, apakah bakalan jadi tahun tersibuk Agatha Pricilla? Ada project apa aja yang lagi kamu siapin?

Lumayan banyak yang lagi gue siapin sih dan kebanyakan emang akan hadir di tahun ini, jadi gue super excited karena gue anaknya gak bisa diem. Itulah kenapa suka banget kalo bisa ngerjain banyak hal. Paling utama yang lagi disiapin itu EP gue yang akan dirilis bulan Mei ini dan konten-konten lainnya jadi please tungguin! Terus sekarang lagi on going shooting untuk sebuah series baru yang memaksa gue berperan di luar comfort zone gue. Tahun 2023 pasti seru!!!

Cek video kolaborasi Agatha Pricilla dan Batavia Collective sekarang dan cari tahu lebih dalam tentang IQOS di sini.