Shawn "AGAINST LAB" Cerita Soal Creative Scene di Malaysia dan Kolaborasinya Bareng G-SHOCK
Serta pentingnya buat sebuah brand untuk stand for something.

HYPEBEAST Indonesia catch up bareng Shawn Tan, co-founder streetwear label asal Malaysia, AGAINST LAB yang baru-baru ini ngeluarin jam tangan hasil kolaborasi dengan G-SHOCK.
Selain ngebahas soal inspirasi design AGAINST LAB, Shawn juga cerita soal awal perjalanannya membangun streetwear brand sampai perkembangan creative scene di Malaysia yang cukup challenging. Baca interview kami di bawah ini.
*Teks telah ditranslate dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
HB: Hi Shawn, lagi sibuk apa akhir-akhir ini?
S: Honestly, just a lot of day to day stuff. Gue baru aja selesai bikin pop-up store di Isetan Japan Store, Lot 10, Kuala Lumpur. Sekarang ini kita lagi fokus buat develop koleksi baru Against Lab dan ngerilis beberapa item.
HB: Ceritain dong gimana awalnya lo bikin AGAINST LAB!
S: Awalnya gue sama partner gue, Cloakwork, ketemu pas kita kerja di Stussy KL. Waktu itu gue dan dia masing-masing punya brand sendiri. Nah saat itu kebetulan gue lagi nyari designer dan dia juga nyari orang yang bisa handle sisi operasional dan bisnis untuk brandnya. Akhirnya kita kepikiran kenapa ngga kita collab dan bikin brand bareng. Nggak lama kemudian, partner ketiga kami, Shaq gabung ke tim.
“Ini bukan cuma masalah keren-kerenan atau buat kelihatan rebel. Kita bener-bener percaya kalau sebuah brand harus bisa stand for something and be authentic to ourselves.”
HB: AGAINST LAB selalu punya cara menarik untuk menghighlight budaya Malaysia ke dalam koleksinya. Apa sih message yang mau lo sampaikan?
S: Kita mikirnya kalau streetwear brand nggak punya core value itu sama aja dengan baju biasa yang banyak dijual. Karena kita dari Malaysia, kita selalu berusaha untuk nampilin elemen Malaysia ke dalam produk dan presentasi AGAINST LAB.
Ini bukan cuma masalah keren-kerenan atau buat kelihatan rebel. Kita bener-bener percaya kalau sebuah brand harus bisa stand for something and be authentic to ourselves.
HB: Gimana cara lo buat berpikir outside of the box dan bawa karya yang unik? Hal apa yang menginspirasi lo?
S: Inspirasi selalu datang dari lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari. Dari kecil, gue sering banget main basket dan banyak terinfluence sama Hip Hop culture, musik, DJ, graffiti dan sejenisnya.
Gue bisa aja lagi jalan di sekitaran Pudu dan terinspirasi signage or even cara berpakaian uncle yang ada di sana. Inspirasi bener-bener bisa datang dari manapun dan nggak mungkin buat kita untuk maksain hal ini.
“Udah jadi tanggung jawab kita untuk terus mengedukasi market dan buktiin lewat karya biar generasi muda di sini bisa lebih paham dan percaya sama apa yang kita lakukan.”
HB: Menurut lo, gimana perkembangan creative scene di Malaysia sejauh ini?
S: It’s definitely growing! Beberapa waktu lalu gue sempet mention hal ini di salah satu video YouTube gue kalau dulu waktu kita pertama kali mulai nggak banyak brand-brand streetwear yang kita look up di sini karena jumlahnya yang sedikit.
Fast forward ke 2022, sekarang kita punya banyak independent artists yang berhasil menembus level internasional. Brand lokal yang sukses collab bareng brand internasional dan lain-lain. Gue seneng banget dan merasa bangga melihat perkembangan creative scene Malaysia sekarang.
HB: Apa tantangan terbesar lo bikin streetwear brand di Malaysia?
S: Yang paling challenging di sini adalah dari sisi produksi dan edukasi orang-orang Malaysia tentang streetwear in general.
Seperti yang gue bilang sebelumnya, scene di sini growing tapi belum sebesar itu. Buat orang Malaysia, streetwear culture adalah sesuatu yang baru buat mereka. Banyak yang belum paham hal-hal kayak kenapa sih kita bikin photoshoot dengan gaya tertentu sampai “kok kaos doang harganya bisa mahal banget?”, dan lain-lain. Tapi nggak apa-apa, udah jadi tanggung jawab kita untuk terus mengedukasi market dan buktiin lewat karya biar generasi muda di sini bisa lebih paham dan percaya sama apa yang kita lakukan.
Faktor challenging lainnya udah pasti produksi. Kita belum punya banyak resource dan pabrik yang dimiliki negara-negara lain seperti Indonesia dan China. Kebanyakan waktu harian kita tersita buat ngurusin hal-hal yang berhubungan sama produksi biar sesuai standard.
HB: Apa turning point AGAINST LAB sebagai sebuah brand?
S: Pas gue memutuskan untuk ngerjain brand ini full time. Jujur, awalnya gue merasa takut tapi waktu itu gue mikir antara go big or go home. Gue bisa aja stay di comfort zone gue, digaji tiap bulan dan ngerjain AGAINST sebagai project sampingan. Tapi gue nggak mau nge-treat AGAINST cuma jadi sekedar project iseng, that’s why gue akhirnya memutuskan untuk terjun 100% di sini. So far, gue sangat menikmati prosesnya.
HB: Gimana ide awal kolaborasi antara G-SHOCK x AGAINST LAB? Dari mana awalnya project ini bisa kejadian?
S: Jadi bulan Maret tahun 2021 G-SHOCK kontak kita untuk bikin campaign buat project Southeast Asia mereka. Saat mereka minta kita buat bikin design jam tangan eksklusif, kita bener-bener kaget. Nggak pake mikir, kita langsung setuju buat ngerjain project itu.
HB: Bisa jelasin sedikit tentang proses development G-SHOCK DW-6900 ‘Against’? Apa aja elemen favorit lo dari jam tangan ini?
S: It’s so hard to just pick one single element! Tapi overall konsepnya adalah buat nampilin sesuatu yang jadi kebanggan kita, yaitu sepeda motor. Desainnya sendiri terinspirasi langsung oleh ban sepeda motor dengan elemen grafis berbentuk ‘A’ yang bikin jam tangan ini terlihat subtle tapi full sama elemen design. Tampilan depan warna chrome dan garis outer orange jadi finishing menarik buat design jam ini secara keseluruhan.
HB: Kalau yang Friends and Family edition?
S: Oh, maksud lo yang DW-5600 ya. Jadi F&F model itu dibikin secara ekskusif sama G-SHOCK buat jadi penanda kolaborasi kita. Dari segi design, kita sengaja pake konsep Adobe Illustrator dan kita kasih nama ‘AgainstLab_Working_File.ai’. Esensinya sendiri adalah semua hal yang kita lakukan nggak lebih dari work in progress dan sebagai pengingat kita semua untuk terus improve diri sendiri dan ngasih produk yang lebih baik ke para customers. Jam tangan ini adalah pengingat kami akan hal itu.
HB: Apa hal yang pengen lo raih dalam lima tahun ke depan?
S: Kita berharap dalam lima tahun ke depan AGAINST LAB bisa masuk ke lebih banyak stockist internasional dan buka beberapa toko di Malaysia! Salah satu goal kami adalah bikin community hub di KL. Maybe we can come back to this interview in five years time!
View this post on Instagram