DRIVERS: Jason Gunawan dan Alfa Romeo Giulia Super Tahun 1968
Co-founder Potato Head dan Le Bajo berbicara soal passion dan ketertarikannya mengoleksi mobil klasik yang punya racing history.
DRIVERS adalah rubrik khusus yang menghighlight individu menarik dengan passion mendalam terhadap dunia otomotif, khususnya car culture. Lewat DRIVERS, tiap kontributor yang kami hadirkan akan membahas secara detail tentang mobil favoritnya dan bagaimana kendaraan tersebut menjadi arti tersendiri buat mereka.
Jason Gunawan adalah co-founder dari Potato Head, salah satu hospitality and lifestyle establishment ternama yang berlokasi di Bali, Indonesia. Jason juga merupakan salah satu sosok di balik sebuah milkbar, sandwich joints, sekaligus roastery bernama Le Bajo di Melbourne, Australia. Selain itu, dia juga udah lama dikenal sebagai kolektor mobil vintage dengan koleksi yang menarik; kalau lo into mobil classic, namanya udah pasti nggak asing lagi.
Sebagai kolektor mobil dengan ketertarikan yang tinggi terhadap vintage cars, baginya ngulik sejarah mobil yang dikoleksinya penting banget buat dilakukan, apalagi jika mobil-mobil tersebut secara spesifik punya racing history. Salah satunya adalah Alfa Romeo Giulia Super tahun 1968 miliknya.
Buat DRIVERS edisi ini, kami ngobrol dengan Jason untuk mencari tahu apa yang membuatnya memilih mengoleksi mobil tersebut, dari mana passion-nya terhadap vintage cars berasal, dan arti mobil klasik bagi dirinya.
HB: Hi Jason, lo punya particular taste terhadap otomotif, khususnya mobil klasik. Boleh ceritain awal mula lo into sama vintage cars?
Jason Gunawan (J): Mulainya pas lagi SMP, dan itu sebetulnya karena orang tua nggak mau beliin mobil baru. Jadi, gue suka baca-baca soal vintage cars, terus ngerti bahwa vintage cars jauh lebih murah pada saat itu dan secara value nggak pernah depresiasi. Dua puluh lima tahun lalu mobil vintage nggak kayak sekarang, nggak semua orang ngerti, dan nggak semua orang mau pake.
“Pada masanya, mobil ini sering dipake buat balapan dan performanya sangat bagus, banyak menangin kejuaraan internasional.”
HB: Boleh ceritain dikit soal mobil lo ini? Buatan mana, model, dan tahun rilisnya.
J: Ini Alfa Romeo tipe Giulia Super tahun ‘68, buatan Italia.
HB: Apa hal yang bikin lo tertarik sama mobil ini?
J: Jadi pada masanya, mobil ini sering dipake buat balapan dan performanya sangat bagus, banyak menangin kejuaraan internasional. Mobil ini juga sangat langka di Indonesia dan di dunia internasional masuk kategori “Cars With Pedigree”; istilah untuk mobil yang punya bibit, bebet, bobot. Ini adalah mobil yang punya sejarah balap, mobil langka, dan mobil yang teknologinya sangat maju pada masanya.
HB: Ada nggak modifikasi buat mobil ini? Kalo ada apa aja?
J: Jadi mobil ini secara mesin udah dinaikan performanya. Cc-nya dari 1.300cc naik ke 2.000cc, suspensinya di-upgrade pake suspensi performa modern. Secara garis besar, performanya dinaikkan lah.
HB: Lo udah bawa mobil ini ke mana aja?
J: Gue cuma pake di Jakarta dan sekitarnya aja sih.
“Mobil ini juga sangat langka di Indonesia dan di dunia internasional masuk kategori “Cars With Pedigree“; istilah untuk mobil yang punya bibit, bebet, bobot. Ini adalah mobil yang punya sejarah balap, mobil langka, dan mobil yang teknologinya sangat maju pada masanya.”
HB: Buat lo pribadi, apa hal paling challenging dalam me-maintain mobil klasik?
J: Karena mobil gue lebih dari satu, ya yang repot cuma servis tahunan. Selama mobil-mobil ini dirawat dan diservis secara reguler, mobil ini nggak akan ngasih masalah.
HB: Selain mobil ini, apa aja mobil lain yang lo punya?
J: Gue punya beberapa Porsche classic, Mercedes classic, Fiat classic, dan BMW classic.
HB: Apa project restorasi mobil yang paling jadi highlight buat lo selama menjadi car collector?
J: Zaman masih kuliah pernah nge-restore Porsche tahun ‘56 dan jadi highlight karena modal keuangan terbatas, jadi mau nggak mau harus kreatif dan hunting spare parts yang murah-murah supaya budget-nya masuk.
“Mobil classic buat gue adalah sebuah passion, so I live and breathe classic cars. Mobil ini bisa jadi sebuah inspirasi, mainan, tabungan dan kendaraan juga.”
HB: Apa arti mobil ini buat lo? Aspirational achievement, functional tool, atau stress reliever?
J: Mobil classic buat gue adalah sebuah passion, so I live and breathe classic cars. Mobil ini bisa jadi sebuah inspirasi, mainan, tabungan dan kendaraan juga.
HB: Kalau ada satu mobil yang pengen lo dapetin sekarang, what would it be?
J: Banyak banget dan selalu berubah-ubah, tapi mungkin Porsche classic tahun 70an yg ada racing history-nya.
Baca juga artikel DRIVERS lainnya yang menampilkan Iqbaal Ramadhan, Rifat Sungkar, Michael Lesmana, dan Felly Imransyah serta mobil favorit mereka.