DRIVERS: Felly Imransyah dan Porsche 928 Tahun 1978
Cek bagaimana mobil classic heritage mengkomplimen style-nya sebagai golfer.

DRIVERS adalah rubrik khusus yang menghighlight individu menarik dengan passion mendalam terhadap dunia otomotif, khususnya car culture. Lewat DRIVERS, tiap kontributor yang kami hadirkan akan membahas secara detail tentang mobil favoritnya dan bagaimana kendaraan tersebut menjadi arti tersendiri buat mereka.
Felly Imransyah adalah entrepreneur sekaligus founder dari Syah Establishments; sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hospitality dan lifestyle asal Jakarta. Selain itu, Felly juga merupakan founder dari Rocket Company, sebuah bike & automotive shop yang menjadi salah satu motor penggerak dari tren cycling, fixed gear, dan motor di Indonesia.
Passion-nya terhadap berbagai hal vintage ikut tertuang lewat pilihan mobil yang bisa dibilang cukup spesifik; mobil classic sport dengan desain yang unik dan timeless. Salah satunya koleksinya adalah Porsche 928 tahun 1978 warna blue green yang menjadi mobil yang mampu melengkapi personal style-nya sebagai seorang golfer.
HB: Hi Felly, lo punya particular taste terhadap otomotif, khususnya mobil. Boleh ceritain awal mula lo into sama mobil?
Felly (F): Kesukaan mobil udah dari kecil, memang dari muda udah suka model classic in particular—karena timeless, lebih cool and elegant. Karena waktu masih muda belum punya uang sendiri jadi cuma mimpi-mimpi aja, pas udah punya usaha akhirnya beli dan sampai sekareng selalu obsessed kalau liat-liat dan ngulik mobil.
HB: Apa sih hal yang paling lo suka dari car culture di Indonesia?
F: Di Indonesia ini untuk mencari mobil classic nggak semudah di luar negeri. Jadi, karena sulit, itu menjadi tantangan, kepuasannya tinggi.
HB: Boleh ceritain dikit soal mobil lo ini? Buatan mana, model, dan tahun rilisnya.
F: Porsche 928 tahun 1978, Germany. Mungkin ini seri pertama Porsche 928.
“Dibuat tahun ‘78 tapi bentuknya sudah futuristik pada zamannya. Kalau dilihat shape-nya seakan kayak rocket/mobil ke bulan, velg-nya kayak dial phone zaman dulu. It’s very unique—mobil ini kelihatannya masih seperti mobil baru di zaman sekarang.”
HB: Apa hal yang bikin lo tertarik sama mobil ini?
F: Dibuat tahun ‘78 tapi bentuknya sudah seperti future car pada tahun 1978, futuristik pada zamannya. Kalau dilihat shapenya seakan kayak rocket/mobil ke bulan, velg-nya kayak dial phone zaman dulu. It’s very unique—padahal dilihat di tahun sekarang, mobil ini kelihatannya masih seperti mobil baru di zaman sekarang.
HB: Ada nggak modifikasi buat mobil ini? Kalo ada, apa aja?
F: Namanya mobil classic kita cuma bisa restore kembali sesuai dengan bentuk dan form aslinya, sesuai dengan period mobil itu dibuat.
HB: Apa arti mobil ini buat lo? Aspirational achievement, functional tool, atau stress-reliever?
F: Stress reliever sih, dan aspirational achievement. Sebenernya lebih ke investasi, seperti investasi art dan sejenisnya. It’s not functional tool.
“Namanya mobil classic kita cuma bisa restore kembali sesuai dengan bentuk dan form aslinya, sesuai dengan period mobil itu dibuat.”
HB: Sebagai seorang avid golfer, apa yang menarik perhatian lo dari golf culture saat ini?
F: Banyak pemain-pemain baru yang bawa culture baru, outfit-nya dalem-dalem, main golf buat ngumpul sama temen. Golf as an outdoor activity sejak pandemi Covid. Banyak banget yang posting golf, jadi banyak orang yang juga ingin ikut main.
HB: Gimana lo melihat mobil ini mengkomplimen style lo sebagai seorang golfer?
F: Salah satu golf course di Jakarta lagi trend ketika golf saat weekend, para pemainnya bawa classic car. In terms of style, mobil classic sport cocok untuk di-mix dengan attire golf yang juga classic. Style golf itu dengan mobil ini sejalan, memberi suatu paduan yang keren.
HB: Next, mobil apa yang lo incer? Apa aja wishlist lo?
F: Alpha Romeo GTV, Porsche 912.
“In terms of style, mobil classic sport cocok untuk di-mix dengan attire golf yang juga classic. Style golf itu dengan mobil ini sejalan, memberi suatu paduan yang keren.”
Baca juga artikel DRIVERS lainnya yang menampilkan Iqbaal Ramadhan, Rifat Sungkar, Michael Lesmana, serta mobil favorit mereka.