Syarat Baru Penerbangan Internasional Keluar-Masuk Indonesia: Tidak Bisa via Soekarno-Hatta
Begini penjelasannya.

Pada hari Senin (7/2) ini, pemerintah meresmikan aturan bahwa penerbangan internasional dengan tujuan wisata tidak bisa melalui Bandara Soekarno-Hatta. Syarat terbaru yang berlaku bagi WNA dan WNI yang keluar-masuk Indonesia ini mulai efektif sejak 3 Februari kemarin, merespon kondisi pandemi dalam rangka pengendalian penularan varian Covid-19.
Novie Riyanto, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, menyatakan selama berlakunya aturan baru ini, penerbangan internasional hanya bisa via Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Bandar Udara Hang Nadim, Batam, dan Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang.
Seluruh WNA dan WNI berencana melakukan perjalanan internasional tentunya juga harus mengikuti ketentuan dan persyaratan prokes yang berlaku, seperti nunjukkin kartu atau sertifikat vaksin Covid-19 dosis lengkap, minimal 14 hari sebelum keberangkatan. Wisatawan juga harus punya hasil negatif tes real-time PCR dari negara asal, paling nggak 2×24 jam sebelum penerbangan.
Selain itu, WNA yang pengen berwisata juga wajib melampirkan visa kunjungan singkat atau izin masuk lainnya sesuai aturan yang berlaku, serta bukti booking tempat akomodasi. Syarat lainnya adalah bukti asuransi kesehatan dengan nilai minimal $25 ribu USD; mencakup pembiayaan penanganan Covid-19.
Novie juga menambahkan kalau juga bakal ada pembatasan sementara bagi jumlah WNA yang memasuki wilayah Indonesia, baik secara langsung maupun transit di negara asing. “WNA diwajibkan menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat melakukan perjalanan internasional masuk ke wilayah Indonesia,” ungkapnya lagi.