Sole Mates: Pandu Polo dan Undefeated x Nike Dunk High NL

Co-founder Indonesia Sneaker Team bicara soal sneaker culture lokal, top five Dunks, serta visi besar IST sebagai company.

Footwear
61,812 Hypes

Perkembangan sneaker culture di Indonesia bisa dibilang sudah mencapai titik puncaknya berkat pengaruh social media dan munculnya sejumlah retailer luar yang memudahkan semua orang untuk mendapatkan sneakers, apapun modelnya. Apresiasi yang tinggi terhadap sneaker sebagai lifestyle essential saat ini nggak terlepas dari andil komunitas lokal dalam menyebarluaskan sneaker culture lewat berbagai output kreatif mulai dari community gathering, sneakers event, hingga konten digital.

Salah satu sosok yang berdiri di tengah pergerakan ini adalah Pandu Polo, sneakers enthusiast sekaligus co-founder dari salah satu komunitas sneaker terbesar di Indonesia, Indonesia Sneaker Team (IST), yang berhasil menjadikan passion sebagai profesi lewat berbagai konten yang berisi insight mendalam seputar industri sneakers lokal maupun luar.

Dalam edisi Sole Mates kali ini, kami berkesempatan ngobrol bareng Polo buat sharing soal sejarah terbentuknya IST dan visi mereka kedepannya sebagai sebuah company, top five sneakers to die for, dan yang pasti ngebahas Undefeated x Nike Dunk High NL yang jadi all-time favoritnya.


HB: Pol, you’ve always been someone who has a special thing for sneakers. Gimana sih awal ceritanya lo bisa into banget ke sneakers?

P: Kalo mau awal banget ya jatuh cintanya dari SD dan karena olahraga basket. Kelas 3 SD lah di mana gue pertama kali ikut ekstra kurikuler tersebut. Dan di era itu Adidas ngeluarin signature shoes-nya Kobe Bryant, Adidas KB8. Entah kenapa kesukaan terhadap basket jadi lanjut teracuni merhatiin dan ngikutin sepatunya. Nggak lupa juga koleksi sepatu Jordan, Nike – Pippen, Converse – Rodman yang bikin makin jatuh cinta sama sneakers.

HB: Terus apa sneakers pertama yang paling memorable buat lo?

P: Sneakers pertama yang paling memorable udah pasti Adidas KB8 itu, setelah itu sempat punya juga Air Zoom Flight 95 dan 5. Yaah bisa dibilang tiga sepatu itulah awalnya yang paling memorable.

HB: Lo punya encyclopedic knowledge soal sneakers dari berbagai brand, mulai dari yang vintage sampai recent releases. Dari mana lo dapetin insights ini Pol?

P: Gila, nggak laahh.. Masih terus belajar dan banyak juga yang lebih luas knowledge-nya dari gue. Tapi bisa dibilang jujur karena gabung di komunitas IST yang utama, sama browsing web khusus sneaker atau yang ada bahasan tentang sneaker kayak Sneakerness, Sole Collector, Complex dan HYPEBEAST pastinya, dan masih banyak lagi. Di Indonesia juga ada Footurama dan Sneakerindo pada saat itu. Yang pasti ngobrol sama teman komunitas dan para pendahulu juga pengaruh banget sih sama bertambahnya knowledge, gogon gitulah (gosip underground).

HB: Lo milih Undefeated x Nike Dunk High NL sebagai sneakers lo untuk SOLE MATES, apa yang spesial dari sepatu ini buat lo pribadi?

P: Simple, karena campuran warnanya. Colorwaynya yang bikin naksir! Karena emang dasarnya gue suka warna yang berbau biru. Dulu pas pertama liat langsung ngiler banget dan straight away go to my wishlist! Liat color scheme kayak gitu gila sih, gue mikir nge-mix warna ngejreng gitu tapi bisa nggak keliatan norak sama sekali dan hasilnya bagus banget. Plusnya materialnya itu yang full genuine leather, campuran nubuck, suede, dan leather. Uniknya juga dia no lining, nggak ada padded inner lining kayak Dunk kebanyakan.

Akhirnya baru bisa dapetin tujuh tahun setelah rilis, deadstock, dengan harga yang bisa dibilang steal deal dari teman sendiri.

HB: Selain ini, apa top five Dunk favorit lo so far?

P: Ini sulit sih ini nentuin lima teratas. Yang pasti antara Stussy x SB Dunk Low ‘Cherry’, Staple x SB Dunk Low NYC ‘Pigeon’, Eric Haze x Dunk Low, Stussy x Dunk High LTD ‘Ostrich Swoosh’, Dave’s Quality Meat x Sportswear Dunk High. Lima itu sih yang menurut gue favorit banget!

Sebenarnya masih banyak lagi yaa haha. Belum kesebut Nike Dunk BTTYS (Original 7 School Colorways), Futura FLOM, Pharrell N.E.R.D, Deftones, Orchard St. Custom, Nylon Vandal Dunk, Stash Low, Ueno Panda TZ, Stussy World Tour and so on.

HB: Lo merupakan salah satu founder Indonesia Sneaker Team (IST), komunitas sneakers yang merangkul semua sneakers enthusiasts dari seluruh Indonesia. Boleh ceritain awal terbentuknya IST sama pergerakannya sampai sejauh ini? 

P: Sampai sejauh ini bisa dikatakan jadi semakin maju dan besar ya, apalagi kita juga tersebar di beberapa kota di Indonesia. Bisa dibilang ada sekitar 15-17 regional lah.

Sejarah awalnya dimulai dari kumpul-kumpul di salah satu forum di Kaskus, yaitu Sneakers Addict. Jujur gue kurang tahu persis awalnya tahun berapa. Yang gue ingat circa 2006-07, tapi gue sendiri jatuhnya hanya silent reader dari 2007 sampai di tahun 2009 baru berani komen, kemudian ikut gathering (kopi darat). Nah setelah berjalan dua tahun, yaitu di 2011, beberapa anggota yang rutin ngadain gathering ini mencetuskan untuk membentuk Indonesia Sneaker Team ini.

Awalnya kita bingung mau pakai nama apa, kalo Jakarta nanti anggota yang dari kota lainnya ngerasa ditinggal. Karena waktu itu lumayan banyak anggotanya yang berasal dari Jogja, Surabaya, Bali dan Bandung. Jadilah bawa nama Indonesia, karena mimpi kita pada saat pembentukan juga berharap bisa merangkul semua pecinta sneaker dan bisa jadi komunitas yang bisa me-represent Indonesia. Nggak kerasa sebentar lagi udah mau 11 tahun umurnya, di 24 Mei nanti.

HB: Berapa member yang udah tergabung ke IST dari awal sampai sekarang? Dalam perkembangannya pasti ada regenerasi member baru, gimana lo ngelihatnya? Apakah ada semacam perbedaan taste dalam pemilihan sneakers antar generasi?

P: Wah jujur gue sendiri nggak pernah hitung sih, karena banyak juga yang tersebar di regional. Dan karena dari awal kita nggak memberlakukan membership, jadi kurang ke-trace juga totalnya berapa. Tapi seingat gue kalo berdasarkan member awal, internal dan pengurus, serta regional mungkin sekitar bisa mencapai 100-150 orang-an. Menurut gue pribadi juga selama lo suka sneaker, ada dan aktif di Facebook page, follow IG, dateng ke event kita, nongkrong bareng gue udah nganggep bagian dari IST.

Nah untuk regenerasi sendiri juga sedikit sulit, karena makin ke sini yang gue liat udah rada susah nyari teman-teman yang mau berkomunitas. Kalo dari perbedaan taste gue liatnya malah nggak terlalu jauh, emang sih referensi dan kesukaan terhadap brand pasti beda-beda tapi entah kenapa tastenya hampir sama ya kalo gue perhatiin. Kayak ada benang merahnya gitu taste kita. Ini kalo ngomongin IST sendiri yaa.

“Gue pengen banget IST bisa berkolaborasi sama salah satu brand sepatu internasional. Baik komunitas atau media di South East Asia aja bisa ditengok, masa kita nggak bisa sih. Pangsa pasar sneaker di Indonesia tuh gede banget lho!”

HB: Apa sih gol utama dari berdirinya IST? Dengan beralihnya IST dari komunitas online menjadi sebuah company, apa direction yang mau diraih IST ke depannya?

P: Goal utamanya kalo gue merasa pada saat pembentukan ya mau jadi komunitas yang solid, bisa jadi komunitas terbesar, dan merepresentasi Indonesia di kancah Internasional (asik! Aamiin juga pastinya). Kadang kalo liat komunitas lain atau di luar tuh (kayaknya) all about collection, tapi kalo gue pribadi liat di komunitas ini ya bonding antara sesama, passion dan knowledge sharing yang kita miliki terhadap sneaker secara produk maupun culture-nya juga cukup dalam. OH sama ini yang pasti! Bisa berkolaborasi sama salah satu brand sepatu internasional pastinya hehe. Baik komunitas atau media di South East Asia aja bisa ditengok, masa kita nggak bisa sih. Pangsa pasar sneaker di Indonesia tuh gede banget lho!

Eits, komunitasnya ngga online doang dong! Offline banget malah. Lagi keadaan begini aja kita suka sempatin untuk ngumpul. Secara direction kalo gue boleh bilang sih ya kedepannya biar kita bisa mencapai sesuatu yang lebih besar lagi, jadi media bisa, penggerak event iya, agensi kreatif juga bisa, intinya bisa jadi lahan pekerjaan bagi para pecinta sneaker yang passionate baik sama produk ataupun budayanya di Indonesia, terutama bagi anak-anak komunitas IST ini sendiri.

HB: Apa ground rules lo dalam mengoleksi sneakers?

P: Hmm, dari awal sih secara nggak sadar gue punya ground rules yang sederhana ya, berdasarkan suka liat dari modelnya dan warnanya. Sejarah dan kolaborasi juga jadi nilai tambahan banget menurut gue untuk menentukan pilihan. Dan gue juga sangat suka sneaker yang bentuknya yang aneh dan unik juga (‘obscure’ bahasa kekiniannya). Tapi yang pasti yaa sesuai budget, kalo bisa malah dapat retail price haha.

Cuma makin ke sini, dewasa gini, gue punya prioritas lain dan badan juga makin melebar jadi pasti memperhatikan kenyamanan juga yang utama. Tapi tetap aja kalo nemu wishlist lama dengan harga steal deal biasanya akan gue bela-belain banget ngejar.

Intinya tetap quality over quantities, ini quote yang gue dapat dari teman di IST dan pegang banget sampai sekarang, demi meredam hawa nafsu juga hehe.

HB: Menurut lo, apa bedanya industri sneakers hari ini dengan yang dulu?

P: Berdasarkan pengalaman gue merhatiin dari awal suka, sharing sama teman-teman komunitas tentang sneaker tuh udah pasti kualitasnya ya. Dulu sih kualitas ok banget, secara pemilihan material, detail dan lainnya gila menurut gue. Ada harga ada baranglah ibaratnya, sekarang terkadang untuk model yang menurut gue biasa aja, dengan detail seperti material dan teknologi yang biasa tapi harga retailnya bisa tinggi banget.

Sama yang pasti beda ya budayanya, sekarang gila banget man! Sneaker tuh udah jadi ‘must have’ item lo gitu, udah nggak ada lagi batasan umur dan gender. Ibaratnya yang pakai udah bukan yang tau-tau aja atau anak muda doang.

HB: Sebutin five sneakers to die for!

P: Duh ini sulit banget nentuinnya, karena menurut gue wishlist sendiri udah masuk ke dalam kategori ‘sneakers-to-die-for’ dan mostly swoosh.

1. Udah pasti semua City Pack SB Dunk, Paris, NYC Pigeon, London, Tokyo (ini masuk semua jadi nomor 1 gue)
2. SB Dunk High Futura FLOM (For Love or Money)
3. Dunk High Deftones
4. Presto Hello Kitty
5. Footscape Woven HTM

Cheers, thank you HYPEBEAST Indonesia for the opportunity! Especially Angga, Michael and HYPEBEAST Indonesia team!

Baca Artikel Lengkap

Baca Berikutnya

WhatsApp Tunjuk Giannis Antetokounmpo sebagai Global Ambassador
Olahraga

WhatsApp Tunjuk Giannis Antetokounmpo sebagai Global Ambassador

Berikut kata Giannis Antetokounmpo.

UNDERCOVER x Will Sweeney x Medicom Toy Kembali Merilis Lampu Helmut Hot Dog Man
Desain

UNDERCOVER x Will Sweeney x Medicom Toy Kembali Merilis Lampu Helmut Hot Dog Man

Karakter superhero berbentuk hot dog.

Apple Rilis Film Pendek 'Life Is But A Dream' yang Dibuat dengan iPhone 13
Hiburan

Apple Rilis Film Pendek 'Life Is But A Dream' yang Dibuat dengan iPhone 13

Dibuat oleh sutradara film klasik, ‘Oldboy’.

The Sayan House Villas Hadirkan Tropical Leisure Experience dengan Konsep yang Unik
Travel

The Sayan House Villas Hadirkan Tropical Leisure Experience dengan Konsep yang Unik

Concept villa di Bali yang memadukan arsitektur, seni, dan pemandangan alam.

Adrian Khalif Berkolaborasi dengan MORAL dan INTEL® EVO™ dalam Music Video "I'm So Pretty"" 
Musik

Adrian Khalif Berkolaborasi dengan MORAL dan INTEL® EVO™ dalam Music Video "I'm So Pretty"" 

Wardrobe by MORAL, video by Intel.


Nike dan Travis Scott Menghadirkan 'Air Trainer 1' "Wheat"
Footwear

Nike dan Travis Scott Menghadirkan 'Air Trainer 1' "Wheat"

Cek foto detailnya di sini.

Jujutsu Kaisen "0" x UNIQLO UT Hadir di Indonesia
Fashion

Jujutsu Kaisen "0" x UNIQLO UT Hadir di Indonesia

Cek lookbook dan detail perilisan lengkapnya di sini.

The Good Things In Life Luncurkan Capsule Collection "The Good Life"
Fashion

The Good Things In Life Luncurkan Capsule Collection "The Good Life"

Menampilkan rangkaian active dan daily wear dengan grafis yang terinspirasi oleh vibe gymnastic tahun 80an.

Berikut Hasil Kolaborasi Chrome Hearts x Off-White™ x Air Jordan 1 Retro High OG "UNC"
Footwear

Berikut Hasil Kolaborasi Chrome Hearts x Off-White™ x Air Jordan 1 Retro High OG "UNC"

Sneaker 1 of 1 ini sedang dijual dengan harga $12,500 USD (sekitar 179 juta IDR).

Human Made dan VERDY Collab Buat Merilis Koleksi "Vick"
Fashion

Human Made dan VERDY Collab Buat Merilis Koleksi "Vick"

Cek lookbook lengkapnya di sini.

More ▾