CMO Tokoin, Andrew Riady Bicara soal NFT, Cryptocurrency, dan Visi Besar Mereka untuk Global Expansion
Serta milestone yang ingin diraihnya dalam lima tahun ke depan.
Sebagai salah satu pionir perusahaan berbasis blockchain di Asia Tenggara, Tokoin, punya visi besar dalam menciptakan sebuah ekosistem digital yang terintegrasi ke dalam kehidupan nyata. Dalam waktu dekat, Tokoin siap listing di sebuah platform exchange agar token TOKO mereka bisa diakses oleh banyak orang sebagai alat tukar untuk berbagai kebutuhan. Selain itu mereka juga memutuskan untuk berinvestasi dalam menciptakan sebuah NFT gaming bernama ‘Frontera’ yang digadang-gadang bakal mengubah landscape gaming secara umum.
Kami berkesempatan buat ngobrol lebih dalam dengan Andrew Riady, CMO dari Tokoin soal project investasi mereka, ‘The Realm of Frontera’, kolaborasi NFT, fenomena Ghozali Everyday, hingga isu negatif yang sempat menimpa mereka beberapa waktu lalu.
HB: Hi Andrew, boleh ceritain awal mula berdirinya Tokoin? Apa yang bikin TOKO berbeda dengan token lainnya?
A: Tokoin didirikan sebagai sebuah perusahaan blockchain yang bertujuan untuk membantu usaha lewat jasa transaksi keuangan melalui identitas digital blockchain dan credit scoring untuk banyak orang. Dari awal kami fokus untuk memberikan solusi digital kepada usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Seiring perjalanan kami sebagai sebuah perusahaan, visi dan misi kamipun menjadi lebih besar di mana kami mendedikasikan tenaga kami untuk menjelajahi area blockchain yang lebih luas serta mengintegrasikan pengetahuan dan skill kami untuk memperkenalkan blockchain kepada para pemilik usaha agar tercipta masyarakat yang lebih maju.
HB: Gimana lo melihat respon masyarakat tentang cryptocurrency, khususnya di Indonesia?
A: Sejauh ini, gue melihat cryptocurrency masih dipandang sebagai bentuk investasi untuk mencari keuntungan, dan sebagian besar orang belum melihatnya sebagai teknologi atau cara untuk memajukan sistem keuangan dan kehidupan masyarakat secara umum. Like it or not, cryptocurrency dan blockchain dari awal memang diciptakan buat menjadi bagian penting masyarakat ke depannya. Di Indonesia, kita melihat ada perkembangan yang signifikan selama satu tahun terakhir di mana jumlah trader crypto meningkat secara signifikan hingga 600% year-on-year. Ini menjadi bukti kalau orang Indonesia sudah tahu tentang kelas aset baru untuk berinvestasi.
HB: Kebanyakan orang cukup aware dengan Bitcoin, Etherium, dan cryptocurrencies besar lainnya. Apa yang bikin lo yakin orang-orang bakalan pake Tokoin ke depannya? Boleh ceritain ekosistem yang lagi kalian bangun saat ini?
A: Menurut gue tahu sama paham itu beda tipis, buat memahami lebih dalam apa itu cryptocurrency perlu lebih banyak effort. Inilah kenapa istilah “DYOR” selalu muncul di kalangan komunitas crypto. “Doing your own research” untuk memahami cryptocurrency jelas lebih penting dibandingkan sekedar tahu. Balik lagi ke pertanyaan, gue yakin visi dan misi Tokoin dalam membangun teknologi blockchain buat kemajuan masyarakat bakal jadi elemen penting di masa depan. Kita berusaha untuk tetap relevan dengan membangun sebuah ekosistem yang berlandaskan blockchain mulai dari NFT, play to earn gaming, metaverse, menjadi ‘Layer 2’ solution dan lain sebagainya.
HB: Apa pendapat lo soal regulasi pemerintah soal cryptocurrency? Ada negara yang support dan ada negara yang against it. Even Bank Indonesia sendiri bilang sepuluh tahun lagi cryptocurrency nggak boleh jadi alat pembayaran.
A: Setiap orang berhak untuk berpendapat, it’s a free world after all. Sebagian adalah crypto maxis, sebagian lain belum tentu. Pemerintah sendiri punya peran dan tanggung jawab besar untuk menjaga keamanan dan kemakmuran rakyatnya. Oleh karena itu gue mau menjawab pertanyaan ini dengan sebuah pertanyaan, kenapa lo harus khawatir sama teknologi seperti cryptocurrency dan blockchain kalau memang nggak mengancam bagian penting dalam masyarakat? Gue sangat berharap kita bisa melihat lebih banyak lagi integrasi teknologi blockchain dan cryptocurrency di kehidupan sehari-hari dalam dua atau tiga tahun ke depan.
HB: Kalau lihat dari Instagram kalian, Tokoin lagi nyiapin buat listing di salah satu centralized exchange terbesar di Asia Tenggara. Kasih kita bocoran dong soal project ini! Apa yang bisa kita expect dari Tokoin ke depannya setelah fix listing di sana?
A: Yes! Lewat listing exchange baru ini kita berupaya semaksimal mungkin buat memperbesar market share Tokoin agar bisa menyediakan para investor Tokoin cara baru mendapatkan token kami. Walaupun tanggal listing-nya agak mundur gara-gara ada upgrade sistem di platform exchange, kita tetap dipastikan untuk terdaftar di sana! Tapi sampai sekarang, gue belum bisa spill nama platform exchange-nya. Ke depannya, khususnya tahun ini kita berencana untuk ekspansi ke market global lewat exchange listing dan kolaborasi dengan partner global ternama yang pastinya nggak mengecewakan para user dan investor kami.
View this post on Instagram
HB: Selain mempersiapkan buat listing, project apa yang lagi lo kerjain saat ini? Apa challenge terbesar dari project tersebut?
A: Baru-baru ini kita invest ke sebuah game NFT ‘play to earn‘ yang nantinya bakal terintegrasi ke dalam sebuah metaverse bernama ‘The Realm of Frontera’. Kalian wajib cek project ini. Waktu kita memutuskan buat invest ke project ini, tim Frontera punya banyak visi dan ide-ide fresh dalam membangun mekanisme ‘play to earn‘ dan jujur gue amazed sama visi kedua perusahaan yang saling bersinergi. Tantangan terbesar kita kalau boleh jujur sih adalah gimana kita bisa fine tuning project ini biar bisa tetap fun, menguntungkan para users, dan mampu menawarkan banyak manfaat lain di dunia nyata. Saat ini tim kami sedang bekerja sebaik mungkin untuk menciptakan solusinya dan mengembangkan lebih jauh lagi roadmap yang akan kami perlihatkan dalam waktu dekat. Stay tuned and be excited!
HB: Tokoin sempat terseret isu negatif yang melibatkan ex-CEO kalian beberapa waktu lalu. Gimana sih cerita sebenernya? Apa reaksi kalian saat itu?
A: Hal tersebut adalah masalah pribadi mantan CEO kami yang bikin perusahaan kita kena pengaruh negatif di media. Gue percaya dia sudah memberikan permintaan maaf secara formal ke publik dan kami juga sudah menyatakan sama sekali nggak ada keterlibatan atau campur tangan terhadap masalah pribadinya. Soal reaksi kami saat itu, sejujurnya kita cukup kecewa karena hal itu mempengaruhi kepercayaan publik kepada perusahaan kami, tapi sekali lagi seperti yang gue bilang sebelumnya kalau setiap orang berhak untuk berpendapat. Apa yang kami lakukan sebagai perusahaan adalah tetap fokus pada tujuan utama kita. What doesn’t kill you makes you stronger, and we came out of it stronger than before.
HB: Gimana akhirnya kalian ngembaliin kepercayaan publik?
A: Intinya kita tetap berusaha dengan membangun apa yang kami yakini dan memberikan value kepada para stakeholders. Action always speaks louder than words, itulah hal yang kita lakukan dan fokuskan. Opini publik dan kepercayaan akan mengikuti dengan sendirinya.
HB: Saat ini, banyak orang sudah aware soal NFT dan Tokoin sendiri sempat berkolaborasi dengan Sidney Mohede buat merilis NFT eksklusif. Apa rencana Tokoin ke depannya di jalur NFT?
A: Sidney’s art was amazing, he has a great talent for that! Dia ramah banget dan orangnya thoughtful, kita collab bareng Sidney buat bikin satu NFT eksklusif yang dilelang untuk charity. Personally, gue melihat NFT sebagai teknologi menarik yang berguna untuk memberikan dan memverifikasi kepemilikan sebuah asset digital. Ke depannya NFT akan berkembang lebih jauh dari yang orang-orang bayangkan saat ini di mana NFT masih banyak dikenal sebagai sebuah file jpeg ataupun profile picture. Kami di Tokoin percaya kalau NFT akan membawa nilai intrinsik nyata dalam hal bukti kepemilikan asset. Oleh karena itu kami memposisikan diri kami di tengah seluruh kemajuan teknologi blockchain, agar nantinya ketika NFT bisa digunakan sebagai bukti surat tanah, struk pembelian, tiket, dan lain-lain, Tokoin bisa jadi bagian penting di dalamnya.
HB: Gimana tanggapan lo soal fenomena ‘Ghozali Everyday’ yang viral beberapa waktu lalu?
HB: Firstly, a huge shout out to Ghozali! Ghozali gang all the way, gue super bangga dan senang atas keberhasilannya. Dia sukses memulai sebuah movement yang membuka gerbang perkembangan NFT di kalangan mainstream khususnya di Indonesia. Menurut gue hal ini adalah bukti kalau konsistensi dan komunitas jadi faktor penentu sukses nggaknya sebuah project NFT. Mau seberapa simple atau rumitnya sebuah project, success factor-nya akan selalu sama. Konsistensi Ghozali dalam mengambil foto selfie ditambah komunitas yang kuat dan percaya akan idenya sukses menciptakan life changing moment dari project-nya. Hal ini jadi pelajaran buat kita untuk menggunakan mindset tersebut saat meluncurkan project baru.
HB: Dalam lima tahun ke depan, apa aja kira-kira milestone dan goals yang bakal diraih Tokoin?
Welly Salim (CEO Tokoin): Nantinya Tokoin dapat digunakan sebagai alat tukar di berbagai sektor dan nggak terbatas hanya di Social media, keuangan, jaminan, dan e-commerce.
Eddy Christian Ng (COO Tokoin): Sebagai pionir yang terbentuk tahun 2019, Tokoin ingin tetap relevan dengan perkembangan teknologi terdepan dan siap mengambil bagian dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik melalui produk dan perusahaan yang akan dilibatkan dan diinvestasikan oleh Tokoin.
