Andre Yoga, Dea Rahajeng, dan Rama Indirawan Ceritakan Sisi Buruk dari Transformasi melalui Pameran “Berubah Benyah”
Dibuka pada tanggal 2 Oktober di Deus Ex Machina Temple of Enthusiasm, Canggu, Bali.




Pameran seni “Berubah Benyah” segera dibuka di Deus Ex Machina Temple of Enthusiasm, Canggu, Bali, tanggal 2-31 Oktober mendatang. Menampilkan karya-karya lintas disipliner dari pelukis dan ilustrator Andre Yoga, fotografer Dea Rahajeng, serta penulis dan perupa Rama Indirawan, pengunjung dapat menikmati berbagai lukisan, foto, tulisan, dan artwork lainnya yang merefleksikan tema “Berubah Benyah”.
Sesuai dengan tema tersebut, pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami sisi buruk dari transformasi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkaran kehidupan. Kata “benyah” sendiri memiliki arti “hancur” dalam bahasa Bali. Pameran kelompok ini turut menanggapi dan merefleksikan fenomena Berubah Benyah di Bali, sebagai cerminan dari kejadian-kejadian transformasi destruktif lain yang ditemukan di berbagai budaya lokal maupun global.
View this post on Instagram
Baca juga berita lainnya seputar seni: