Es Abadi di Puncak Jayawijaya Diprediksi akan Menghilang di Tahun 2025
Suhu permukaan bumi memanas mengakibatkan rentetan bencana alam.

Perubahan iklim memang menjadi permasalahan dunia yang butuh perhatian lebih banyak, terlebih Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dampak dari perubahan iklim di Indonesia dapat menyebabkan punahya es di puncak Jayawijaya, Papua.
Seperti yang diberitakan IDN Times, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebutkan beberapa fakta yang dirilis oleh World Meteorological Organization (WMO) termasuk kenaikan suhu permukaan bumi. Tahun 2020 merupakan tahun terpanas di Indonesia, suhu permukaan naik 0,7 derajat celcius dari rata-rata referensi periode 1981-2010.
Perubahan iklim ini dapat menyebabkan rentetan bencana alam seperti badai tropis, banjir, longsor, angin kencang serta naiknya permukaan laut. Hilangnya es abadi di puncak Jayawijaya menandakan suhu di permukaan bumi semakin memanas. BMKG memohon keterlibatan politik serta masyarakat lebih ditingkatkan untuk mencegah dampak dari perubahan iklim.
Baca juga berita lainnya: