Ilustrator Seni Kanji, Paulus Supomo Berpulang
Rest in love “yang tua dan berkarya”.

Kabar duka datang dari dunia seni Indonesia. Ilustrator Paulus Supomo yang dikenal dengan moniker “Seni Kanji” berpulang di usia 66 tahun.
Supomo atau Fu He Po (苏波莫) membuat karya manual drawing dan hand lettering yang mengkombinasikan gambar dengan aksara Mandarin. Biasanya, style visualnya yang khas dipadankan dengan quote satir yang jenaka. Supomo hanya menggunakan drawing pen, spidol, dan pensil sebagai alat gambar, menghasilkan artwork pada kertas karton yang kemudian dijual dalam bentuk asli atau sebagai art print, dicetak di atas tote bag, t-shirt, kemeja, gelas sampai kalender.
Meski senang berkesenian sejak kecil, Supomo baru bekerja sebagai seniman beberapa tahun terakhir setelah pensiun bekerja di pabrik garmen. Sekitar tahun 2016, anaknya, Yulius, membujuk Supomo untuk menekuni karir seninya. Sejak itu, Supomo banyak mengerjakan artwork yang dipesan oleh kolektor dan penggemar dari dalam maupun luar negeri. Supomo pernah berkolaborasi dengan sejumlah seniman lain, seperti duo musik elektronik Gabber Modus Operandi untuk merchandise kaos mereka, Sir Dandy yang mengajaknya untuk menginterpretasikan lagu ‘Mudah-mudahan Ramai Terus (MRT)’, ‘Jakarta Motor City’, dan ‘Jurnal Risa’, serta grup surf rock The Panturas yang memintanya untuk menginterpretasikan lagu ‘Mabuk Laut’ menjadi ilustrasi. Selain itu, seniman yang juga pernah bekerja di industri otomotif ini pernah mengerjakan commission work untuk berbagai brand seperti Maternal Disaster dan Sepatu Compass, sampai legenda musik Iwan Fals dan Slank.
Sejumlah merchandise resmi masih tersedia untuk dibeli di katalog online dan e-commerce, termasuk di antaranya art print edisi terbatas yang ditandatangani oleh Supomo.
Rest in love “yang tua dan berkarya”.
View this post on Instagram