Sepuluh Pemain Yang Wajib Kamu Lihat di Euro 2020
Apa mereka bisa membawa timnya menjadi juara Eropa?
Setelah diundur satu tahun, Euro 2020 akhirnya dimulai hari ini. Dibuka dengan pertandingan di Roma antara tuan rumah Italia melawan Turki, 24 tim akan bertanding selama satu bulan ke depan untuk memperebutkan title tim nasional terbaik di Eropa.
Seperti biasa, pasti ada beberapa bintang sepak bola yang akan mencuri perhatian. Jika kita lihat kebelakang ada Alan Dzagoev dari Rusia pada tahun 2012 dan Angelos Charisteas dari Yunani pada tahun 2004, atau Renato Sanches dari Portugal pada tahun 2016.
Mulai dari juara tahun lalu, pemain senior, ataupun pemain baru berpotensi, HYPEBEAST merangkum 10 pemain yang siap untuk mengambil alih panggung Euro 2020.
1. Phil Foden (Inggris)
Setelah memenangkan Liga Premier bersama Manchester City, Phil Foden dinobatkan sebagai PFA Young Player of the Year. Dijuluki “Stockport Gazza” karena skill dan kecepatannya menguasai bola, ditambah dengan gaya rambut bleach blonde-nya, Foden menjadi salah satu pemain muda yang menarik perhatian semua orang. Di bawah arahan Pep Guardiola, perkembangan Foden sangat luar biasa.
2. Kai Havertz (Jerman)
Dengan kontrak pemecah rekor senilai £ 72 juta (sekitar 1,4 trilyun IDR) bersama Chelsea, Kai Havertz mengakhiri musim Liga Premier dengan cukup baik, meski sempat menunjukkan performance yang kurang konsisten di awal. Setelahnya, pemain berumur 21 tahun tersebut mencatat sejarahnya di Chelsea saat mencetak gol kemenangan pada Liga Champion. Di tim negaranya, Jerman, dengan line-up pemain yang sebagian besar kurang berpengalaman, Kai diharapkan dapat membantu Die Mannschaft mengamankan gelar Eropa keempatnya, serta yang pertama kali sejak tahun 1996.
3. Abdülkadir Ömür (Turki)
Mungkin nama Abdülkadir Ömür, pemain dari klub Turki Trabzonspor, belum banyak terdengar, tapi sepertinya di turnamen bergengsi ini pemain muda tersebut akan menjadi salah satu yang menarik untuk diperhatikan. Dijuluki “Turkish Messi”, pemain yang baru berusia 21 tahun ini mengawali kariernya dengan cedera, namun berhasil bersinar di Turkish Super Lig dengan kecepatan dan skill-nya. Meski baru empat kali bermain di tingkat internasional, Ömür diisukan akan memainkan peran besar bagi Turki di Euro 2020. Bahkan, tim negara Turki dianggap sebagai underdog potensial.
4. Cristiano Ronaldo (Portugal)
Semua pasti tau pemain fenomenal yang satu ini. Di usia 36 tahun, pemenang lima kali Baloon d’Or ini bisa dibilang sudah sampai di masa akhir kariernya. Walaupun tidak secepat dan selincah sepuluh tahun lalu, skill dan power CR masih belum bisa ditandingi. Setelah musim 2020-21 yang cukup mengecewakan bagi Juventus — meski tetap berhasil mencetak 36 gol untuk tim asal Turin, Italia itu — Ronaldo tetap berniat untuk menambah angka 103 gol internasionalnya dan membantu Portugal meraih kemenangan kedua berturut-turut di Piala Eropa, yang mungkin menjadi turnamen terakhirnya.
5. Donyell Malen (Belanda)
Di usia yang baru 22 tahun, Donyell Malen bisa dibilang merupakan salah satu pemain paling bersinar di sepak bola Eropa. Pemain sayap PSV Eindhoven yang sempat bergabung dengan Arsenal Academy ini dikenal karena kecepatan dan pergerakannya di beberapa musim terakhir. Malen diisukan akan meninggalkan PSV setelah turnamen ini dan sepertinya akan bermain di salah satu club terbaik di Eropa.
6. Gerard Moreno (Spanyol)
Setelah sebelumnya mendominasi sepak bola internasional, Spanyol gagal memenuhi ekspektasi pada tiga turnamen besar terakhir. Banyak yang bilang alasannya karena skuad yang menua dan butuh regenerasi, ada juga yang menganggap tidak adanya pencetak gol handal sebagai alasan. Sampai akhirnya ada Gerard Moreno, atau lebih dikenal sebagai Gerard. Pemain berusia 29 tahun ini mencetak rekor pribadi gol terbanyak untuk Villareal dengan 30 gol. Moreno juga mencetak gol di final UEFA Europa League melawan Manchester United pada musim lalu dan membantu club asal Spanyol tersebut untuk memenangkan piala pertamanya.
7. Karim Benzema (Perancis)
Kembali bermain di laga sepak bola internasional setelah lima tahun hiatus, striker Karim Benzema menambah kualitas performance tim Perancis yang memang dijagokan di Euro 2020. Meski baru saja mengalami musim yang mengecewakan bersama Real Madrid, Benzema sendiri berhasil mencetak 29 gol di 44 pertandingan. Berada di puncak performance-nya, Benzema masih ingin menambah angka 27 gol internasionalnya dan meraih trofi internasional pertamanya.
8. Jude Bellingham (Inggris)
Banyak yang heran saat Bellingham pindah dari Birmingham City ke Borussia Dortmund di umur yang baru 17 tahun. Namun, setelah bertanding 46 kali di musim pertamanya, Bellingham berhasil membantu Die Borrusen menempati posisi ketiga di Bundesliga, menjuarai DFB-Pokal, dan lolos ke perempat final Champions League, selain terpilih sebagai Bundesliga Newcomer of the Season. Meski belum tentu jadi starter untuk tim Inggris di tahap awal, Bellingham bisa jadi pemain penting untuk kesuksesan tim yang dipimpin Gareth Southgate ini seiring berjalannya turnamen.
9. Dejan Kulusevski (Swedia)
Absennya Zlatan Ibrahimovic membuat tim Swedia harus memutar otak untuk bisa bersinar di Euro 2020. Dibandingkan dengan Alexander Isak — pemain muda prospektif dari Real Sociedad — winger Juventus berusia 21 tahun Dejan Kulusevski bisa dibilang merupakan paket komplit yang lebih matang untuk turnamen kali ini. Meski musim lalu cukup mengecewakan bagi Juventus, Kulusevski adalah salah satu pemain yang bermain prima dengan mencetak gol dan assist hingga membawa Juventus menjuarai final Coppa Italia.
10. Sandro Tonali (Italia)
Disebut sebagai the next Andrea Pirlo, terpilihnya Sando Tonali untuk memperkuat tim Italia bukan sesuatu yang mengejutkan. Setelah debut yang impresif bersama Brescia — klub pertama Pirlo — Tonali pindah ke AC Milan dan menjadi favorit para fans. Walaupun belum berada di puncak performanya, banyaknya pemain muda yang menjanjikan di skuad mereka bisa jadi bakal membawa tim Italia mencapai babak akhir turnamen ini.