Mining Bitcoin Mengkonsumsi Lebih Banyak Energi Dibandingkan Kebanyakan Negara di Seluruh Dunia
Diperkirakan akan melebihi konsumsi listrik 181 negara pada tahun 2024.

Terhitung tanggal 3 Mei 2021, jumlah listrik yang digunakan oleh Bitcoin tercatat mencapai angka 133,63 tera Watt per jam (TWh). Pemakaian energi masif yang dibutuhkan untuk menjaga arus supply cryptocurrency paling populer di dunia ini melampaui jumlah energi yang digunakan oleh satu negara. Penggunaan listrik untuk mining Bitcoin diperkirakan akan melebihi konsumsi listrik 181 negara pada tahun 2024.
Aktivitas mining Bitcoin membutuhkan ribuan hingga puluhan ribu komputer yang beroperasi sambil didinginkan sepanjang hari. Selain itu, sistem Bitcoin menetapkan bahwa efisiensi hasil mining akan menurun bersamaan dengan semakin banyaknya komputer yang terlibat dalam mining, sehingga ke depannya akan dibutuhkan lebih banyak lagi komputer untuk menghasilkan sejumlah Bitcoin, mengingat popularitas digital currency yang semakin meningkat ini.
Beberapa negara seperti Iran pernah mengalami mati listrik karena aktivitas mining Bitcoin. Hal ini mendorong pemerintah mereka untuk menetapkan regulasi dan menutup lokasi mining secara paksa. Menurut co-founder Microsoft, Bill Gates, “Energi per transaksi yang digunakan Bitcoin lebih besar dari metode pembayaran apa pun yang pernah ada.”
Untuk berita teknologi lainnya, lihat info uji coba berhasil prototype Starship milik SpaceX.