Membangun Legacy Lewat Konsistensi, Fokus, dan Kualitas Tanpa Kompromi Bersama Fortuna Shoes

Kalau ngomongin soal sepatu kulit lokal, khususnya dress shoes, nama Fortuna Shoes adalah top of mind buat urusan kualitas, style, dan material. Didirikan sejak tahun 1965 oleh Dede Chandra berbekal tiga orang karyawan di sebuah kontrakan di Lengkong Kecil, Bandung, kini Fortuna Shoes menjelma jadi raksasa dengan 300 lebih orang karyawan dan kapasitas produksi hingga lebih dari 40,000 pasang sepatu tiap tahunnya. Pangsa pasarnya pun tersebar hingga ke seluruh dunia, mulai dari Belanda, Italia, Perancis, Jepang, hingga Singapura. Selain melayani pembelian ke konsumer secara langsung, Fortuna Shoes juga memproduksi sepatu buat brand-brand besar di Eropa, salah satunya Armani.

Di balik kesuksesan Fortuna Shoes hari ini tersimpan konsistensi yang terus dijaga oleh Dede Chandra dan timnya agar setiap produk yang keluar dari workshop-nya di Jalan Soekarno Hatta, Bandung sesuai dengan standard tertinggi. Dari segi konstruksi produknya, tiap sepatu kelas premium Fortuna Shoes dibuat menggunakan teknik Goodyear Welted System ditambah material impor; sol dari Italia, kulit dari Prancis, dan material lain dari Belanda.

Kami berkesempatan buat datengin workshop Fortuna Shoes di Bandung dan ngobrol bareng Pak Chandra dan Pak Kiki sebagai Direktur Pembelian soal bedanya Jalan Sriwijaya dengan Fortuna Shoes, respon market luar negeri, sampai langkah mereka dalam lima tahun ke depan.

---

HB: Hi Pak, boleh ceritain gimana awal mula Jalan Sriwijaya terbentuk?

FS: Untuk brand Jalan Sriwijaya sendiri, awalnya dari mengikuti pameran di Jepang pada tahun 2004 yang mana pada saat itu Fortuna shoes sendiri sudah menjadi perusahaan yang mengekspor sepatu ke beberapa negara di Asia dan Eropa sejak 1900-an. Di pameran itu ada distributor Jepang yang sudah supply beberapa brand sepatu ke banyak department store di sana dan tertarik dengan style, kualitas material, dan harga yang kita tawarkan. Mereka membeli beberapa pasang sepatu yang didisplay di pameran untuk ditawarkan kepada department store yang biasanya mereka supply.

Dengan respon yang cukup baik, buyer Jepang itu mulai mencoba memesan puluhan sepatu yang sama dengan yang kita pamerkan sebelumnya, dengan merk masih menggunakan nama pabrik Fortuna Shoes di Jalan Sriwijaya Bandung di bagian insock-nya.

Waktu berjalan dan permintaan dari department store disana pun mulai bertambah, sehingga mereka juga menambah pesanan menjadi ratusan pasang, dan mulai menggunakan brand Jalan Sriwijaya. Akhirnya berjalan sampai saat ini.

HB: Fortuna Shoes bisa dibilang salah satu pelopor sepatu kulit yang memiliki kualitas terbaik lewat Goodyear Welt-nya, bagaimana caranya Fortuna Shoes dapat mengedukasi pasar tentang hal ini? Mengingat dulu Goodyear Welt adalah hal yang cukup langka dan tidak semua orang aware terhadap kualitasnya.

FS: Fortuna Shoes sebelum mengekspor produknya ke Jepang, sudah membuat sepatu dengan proses Goodyear construction di tahun 1990-an atas pesanan dari Belanda dan Italia, yang mana kedua negara tersebut mempunyai standard dan teknik yang sangat tinggi untuk persepatuan kelas premium. Dari mereka Fortuna Shoes banyak diajarkan, dari segi pemilihan material terbaik dan tehnik-tehnik membuat sepatu dengan tradisi yang sudah mereka jalankan seratusan tahun disana.

Kita diberikan material knowledge yang seharusnya menjadi prinsip dasar pembuatan sepatu dengan konstruksi Goodyear Welt dengan sangat detail. Pada saat itu, ketersediaan materialnya tidak dapat ditemukan di Indonesia. Mereka mengenalkan kita ke penyamakan kulit ternama di Eropa, supaya kita dapat menghasilkan sepatu sesuai standard tinggi mereka juga.

HB: Moving forward ke hari ini, apakah edukasi pasar tetap berjalan? Atau bahkan saat ini market sudah cukup mature untuk bisa memahami kualitas yang dimiliki oleh Fortuna Shoes?

FS: Saat ini, kita terus mengedukasi market lokal, supaya mereka dapat mengetahui keunggulan apa saja yang bisa didapat dari sepatu Goodyear Welt itu sendiri. Baik dari segi pemakaian material, konstruksi, proses produksi, dan aftersales service yang bisa kita berikan, seperti shoe care, shoeshine dan bahkan resole-nya juga. Beberapa kalangan ada yang sudah cukup mature untuk mengapresiasi produk premium buatan kita.

HB: Fortuna Shoes bisa dibilang brand lokal yang sudah lama tembus ke pasar internasional sejak lama. Boleh ceritain nggak pak, bagaimana awalnya Fortuna Shoes melakukan ekspansi pasar ke luar negeri?

FS: Demi mengenalkan produk buatan kita ke market luar, kami sendiri banyak mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Selama ini respon yang kita terima banyak yang positif karena kita berusaha untuk terus konsisten dalam memproduksi tiap sepatunya.

HB: Jepang dikenal sebagai market yang sangat tangguh untuk ditaklukan mengingat mereka sangat loyal terhadap suatu brand tertentu. Bagaimana pendekatan Jalan Sriwijaya agar bisa diterima di sana?

FS: Dikarenakan pengalaman kita yang sudah dapat men-supply sepatu dengan kualitas dan konstruksi tradisi Eropa, lebih mudah mereka terima karena standard-nya sudah sesuai dengan yang biasa mereka pakai di sana. Responnya pun positif sekali, karena dari segi look, material, model dan konstruksinya, bisa disandingkan dengan brand asli eropa, namun dengan harga jauh lebih terjangkau. Menariknya, masing-masing negara memiliki karakteristik tertentu dari sepatu yang mereka sukai, yaitu dress shoes dengan style yang klasik dan timeless. Bedanya hanya di sisi fitting kaki saja, yang mana postur kaki setiap negara ada ciri khas masing-masing.

HB: Seiring berjalannya waktu, banyak tren baru yang mempengaruhi selera pasar. Bagaimana respon Fortuna Shoes terhadap hal ini? Dan apa hal yang ingin diraih dalam lima tahun ke depan buat market lokal?

FS: Tren barunya sedikit terasa shift, di saat pandemi, mengingat pola kerja WFH dan kebanyakan menjadi casual style. Meski begitu, kita masih berpegang kepada pakem dress shoes itu sendiri, di mana Traditional Craftsmanship dan Quality tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sepatu yang kita buat. Ke depannya, kita akan coba beradaptasi dengan kebutuhan persepatuan lokal dari segi lifestyle-nya dan mencoba explore material lokal dengan standard dari kami.