'Love is in the Air' Karya Banksy Bakal Dijual Menjadi 10.000 NFT Terpisah
Begini keterangan serta alasannya.

Lukisan Love is in the Air karya Banksy baru-baru ini kabarnya telah dibagi menjadi 10.000 NFT. Particle, platform NFT yang didirikan oleh mantan ketua seni kontemporer dan post-war Christie, Loïc Gouzer, mengumumkan bahwa lukisan itu adalah bagian pertama yang akan mereka fraksinasi lalu dilelang.
Particle membeli lukisan itu di lelang Sotheby awal tahun ini seharga $ 12,9 juta USD (sekitar 185 milyar IDR) dan akan disegmentasi menjadi 10.000, 100-by-100 bagian. Masing-masing bagian bakal jadi bagian unik dari lukisan itu.
Penjualan awal untuk Love is in the Air akan dimulai pada 10 Januari dan akan berlangsung hingga 14 Januari. Kolektor dapat membeli digital art di Particle dengan harga masing-masing sekitar $1.500 USD (atau sekitar 21,6 juta IDR). Setelah itu, Particle bakal masuk ke secondary market di seluruh platform NFT lainnya, di mana harga diperkirakan akan meningkat karena value dari tiap potongannya. Yang menarik, pembelinya nggak bakal bisa memilih partikelnya masing-masing, karena rencananya akan dialokasikan secara acak.
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Gouzer berkata, “Banksy telah mengubah dunia seni. Secara luas dianggap sebagai salah satu pencipta paling ikonis di abad ke-21—keberaniannya, sifat kemanusiaannya, dan keyakinannya yang kuat bahwa seni harus untuk semua orang; mencerminkan misi di Particle, menjadikan mahakarya ini sebagai simbol peluncuran platform.”
Setelah pelelangan Love is in the Air, Particle Foundation, yang merupakan non-profit organization, akan menerima karya seni yang sebenarnya dan 1% dari partikel sehingga bisa memastikan kalau “tidak ada orang yang dapat mengklaim kepemilikan lukisan fisik”.
Yayasan itu juga mastiin kalau mereka nggak akan pernah menjual karya fisiknya karena, “Inti dari proyek ini adalah untuk membangun koleksi terbesar di dunia, dimiliki secara digital oleh komunitas, dan fisiknya dilestarikan oleh yayasan.”
Beberapa waktu lalu, karya Charlie Brown dari Banksy juga laku besar di Miami Art Week.