Arkeolog Temukan Artefak yang Diyakini Sebagai Jewellery Tertua di Dunia
Cek apa yang dibilang para arkeolog soal penemuan ini.

Para arkeolog dikabarkan telah menggali dan menemukan artefak yang diyakini sebagai jewellery tertua yang pernah tercatat dalam sejarah. Artefak tersebut terdiri dari 33 manik-manik dari cangkang yang berusia hampir 150.000 tahun.
Science Advances pertama kali yang ngumumin kalau para peneliti menemukan manik-manik cangkang tersebut pada tahun 2014, lalu melakukan serangkaian tes, seperti penanggalan seri uranium untuk menentukan usia cangkang dan sedimen di sekitarnya. Temuan itu sendiri digali di Gua Bizmoune—sebuah area yang lewatknya di bagian barat daya Maroko.
Sejak diteliti lebih lanjut, ke-33 cangkang yang memiliki lubang yang dibor di dalamnya dan dibulatkan di bagian tepinya, menunjukkan bahwa pengrajin artefak tersebut membuatnya dengan hati-hati untuk tujuan simbolis, seperti kalung dan anting-anting. Benda-benda itu terbuat dari dua spesies keong laut—Columbella rustica dan Tritia gibbosula—style manik-manik yang menurut para ahli berhubungan dengan Aterian culture dari pertengahan Zaman Batu di Afrika Utara. Para pemukim purba ini dianggap sebagai salah satu kelompok orang-orang pertama dalam peradaban yang nemuin apa yang sekarang kita sebut sebagai jewellery.
“Artefak ini bisa jadi merupakan bagian dari cara orang-orang zaman itu mengekspresikan identitas mereka lewat apa yang dikenakan,” ujar Steven L. Kuhn, profesor antropolog dari Arizona University dan anggota tim penggali artefak.
Dia juga nambahin dalam sebuah pernyataan, bahwa dari kesimpulan itu, “menunjukkan bahwa item seperti jewellery yang sudah ada dari ratusan ribu tahun lalu itu menandakan bahwa manusia sudah tertarik untuk berkomunikasi ke orang yang lebih banyak lagi di luar lingkungan terdekat seperti keluarga mereka”.