Seniman Eka Sudarma Putra Gelar 'Grey Trip', Pameran Solo Pertamanya
Diorganisir oleh kolektif asal Bali, Yayasan Peduli Setan (YaPS).






Seniman Eka Sudarma Putra sedang bersiap untuk menggelar Grey Trip, pameran solo pertamanya.
Pameran tersebut akan berlangsung selama sebulan penuh, mulai besok tanggal 30 Oktober hingga 30 November di Purga Gallery & Cafe yang berlokasi di Ubud, Bali. Awalnya, pameran ini rencananya diadakan beberapa waktu lalu, tapi tertunda akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akibat pandemi. Pameran Grey Trip ini sendiri diorganisir oleh Yayasan Peduli Setan (YaPS), sebuah kolektif Bali yang bertujuan untuk ngebantu seniman-seniman muda menggelar kegiatan seni.
Berbicara mengenai Grey Trip, seniman kelahiran Sanur, Bali tersebut menjelaskan, “Pameran ini menjadi salah satu bukti bahwa saya masih bisa terus berkarya. Dorongan besar dari seorang sahabat yang menjerumuskan saya untuk menghasilkan Grey Trip ini. Saya menyajikan apa yang saya rasakan dan alami selama ini. Karya ini saya persembahkan untuk mereka, orang-orang yang selalu ada di jalan saya.”
Eka Sudarma Putra memang lebih dikenal sebagai tattoo artist, namun sebagai seniman, karya-karyanya kemudian diterapkan ke dalam berbagai media. Grey Trip jadi pameran dimana Eka ngebawa karyanya ke atas media kanvas, dan bercerita mengenai perjalanan hidupnya.
Terinspirasi dari pengalamannya saat baru mengenal dunia tattoo, Eka ngegambarin banyak sekali cerita dalam setiap karyanya. Kita bisa melihat masa muda, pesta, kekecewaan dan bagaimana Eka berkembang menjadi sosok ayah. Garis yang tebal jadi representasi sentuhan halus perasaan sang seniman. “Saat anak saya lahir, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya melihat anak saya lahir seperti ikan yang berenang di air. Saya sangat menyayangi anak perempuan saya”, lanjut Eka.
Dikutip darinya lagi, Eka melihat kesehariannya dalam dua warna, yaitu hitam dan putih. Baik dan buruk akan selalu berdampingan dalam sebuah warna kontras yang berseberangan. Warna abu-abu menjadi ruang aman bagi Eka.
Menurut Yayasan Peduli Setan, Grey Trip juga bisa jadi napas segar di kawasan Ubud yang belakangan ini sepi.
Pembukaan pameran Grey Trip akan berlangsung pada Sabtu besok, pukul 16.00-20.00 WITA, dengan penampilan musik dari Sleep Till Noon, Diwagraya, Get The Gat, dan Made Joey.
View this post on Instagram
Purga
Gallery & Cafe
Jalan Bisma, Ubud,
Bali
80571